Kisah Rasul 10:39 - Yesus Diutus dan Bersaksi

"Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang telah Ia perbuat, baik di tanah orang Yahudi maupun di Yerusalem. Dan Ia telah dibunuh mereka, dengan menggantung Dia di kayu salib. Tetapi Allahlah yang membangkitkan Dia pada hari yang ketiga, dan mengaruniakan Dia tampil bukan kepada seluruh orang banyak, tetapi kepada saksi-saksi, yang dari semula telah dipilih oleh Allah, yaitu kepada kami, yang makan dan minum bersama-sama Dia, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati."

Kesaksian yang Terpercaya

Ayat ini dari Kitab Kisah Para Rasul pasal 10, ayat 39, merupakan inti dari kesaksian para rasul. Petrus menyampaikan firman ini kepada Kornelius dan rumah tangganya, sebuah momen krusial yang membuka pintu Injil bagi bangsa-bangsa lain, tidak hanya bagi orang Yahudi. Kesaksian ini bukanlah sekadar cerita atau rumor, melainkan berdasarkan pengalaman pribadi yang mendalam, menyaksikan langsung karya, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Para rasul adalah "saksi" yang dipilih Allah. Mereka tidak hanya mendengar tentang Yesus, tetapi mereka berjalan bersama-Nya, makan dan minum dengan-Nya, menyaksikan mukjizat-Nya, mendengar ajaran-Nya, merasakan kedukaan-Nya di Getsemani, menyaksikan penderitaan-Nya di kayu salib, dan yang terpenting, mereka melihat-Nya bangkit dari kematian. Pengalaman ini memberikan mereka otoritas dan keberanian untuk memberitakan Injil dengan yakin.

Simbol representasi kesaksian dan kebangkitan

Makna Kebangkitan

Penekanan pada kebangkitan Kristus sangatlah vital. Kematian Yesus di kayu salib adalah puncak pengorbanan-Nya, namun kebangkitan-Nya pada hari ketiga adalah bukti kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Jika Yesus tidak bangkit, maka seluruh iman Kristen akan sia-sia. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Dia benar-benar Anak Allah, dan janji keselamatan yang Dia tawarkan adalah nyata dan berkuasa.

Fakta bahwa Allah tidak menampilkan Yesus kepada seluruh orang banyak setelah kebangkitan, melainkan kepada saksi-saksi yang dipilih, menunjukkan rencana ilahi. Para rasul dipilih untuk menjadi pewaris kesaksian ini. Mereka adalah saksi mata yang dipercayakan untuk membawa kabar baik ini ke seluruh penjuru dunia. Mereka melihat, mendengar, dan mengalami kebenaran kebangkitan, yang menjadi fondasi bagi gereja mula-mula dan bagi seluruh umat percaya hingga kini.

Kesaksian para rasul ini bukan hanya sebuah peristiwa sejarah, tetapi sebuah undangan. Undangan untuk percaya kepada Yesus Kristus, Sang Juruselamat yang telah bangkit. Melalui kesaksian mereka, kita dipanggil untuk memiliki iman yang sama, iman yang didasarkan pada kebenaran yang tak terbantahkan: Yesus hidup, Dia menang, dan Dia menawarkan kehidupan kekal bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Kisah rasul 10:39 mengingatkan kita akan pentingnya kesaksian yang otentik dan kebenaran ilahi yang telah dinyatakan.