Ayat dari Kisah Para Rasul 13:41 ini merupakan bagian krusial dari khotbah Paulus di Antiokhia Pisidia. Dalam konteksnya, Rasul Paulus sedang menyampaikan kebenaran Injil kepada orang-orang Yahudi dan keturunan Yahudi yang hadir. Ia mengutip perkataan nabi Habakuk, yang kemudian ia terapkan pada kedatangan Yesus Kristus sebagai Mesias, kematian dan kebangkitan-Nya, serta keselamatan yang ditawarkan melalui-Nya.
Perkataan ini bukanlah ramalan semata, melainkan sebuah peringatan dan penegasan tentang kuasa serta signifikansi dari pekerjaan yang Allah lakukan melalui Yesus. Paulus menegaskan bahwa pekerjaan ini begitu luar biasa, begitu revolusioner, sehingga banyak orang yang mendengarnya pada masa itu, bahkan yang bersikap skeptis atau menolak, tidak akan percaya jika diceritakan. Ini menunjukkan kedalaman dan keagungan rencana keselamatan ilahi yang terungkap dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus.
Meskipun diucapkan ribuan tahun lalu, pesan dalam Kisah Rasul 13:41 tetap relevan hingga kini. Di zaman modern yang penuh dengan informasi dan berbagai pandangan dunia, seringkali orang sulit menerima kebenaran yang fundamental dan ajaib tentang Yesus Kristus. Kesaksian tentang kebangkitan-Nya, kuasa penebusan-Nya, dan janji kehidupan kekal bisa terdengar seperti "kisah" yang tidak masuk akal bagi mereka yang belum mengalaminya secara pribadi.
Ayat ini mendorong kita untuk merenungkan betapa beruntungnya kita yang telah menerima kesaksian Injil dan merasakan kuasa perubahan dalam hidup kita. Ini juga menjadi pengingat bagi para pengikut Kristus untuk terus memberitakan karya ajaib Allah dengan keyakinan, meskipun mungkin akan ada penolakan atau ketidakpercayaan. Kuasa Injil tidak berkurang oleh keraguan manusia; sebaliknya, itu adalah kesaksian tentang kekuatan Allah yang melampaui pemahaman manusia.
Kita diundang untuk tidak menjadi bagian dari "penghina-penghina" yang disebutkan dalam perkataan nabi tersebut. Sebaliknya, kita diharapkan untuk membuka hati dan pikiran kita terhadap kebenaran Allah. Pekerjaan yang Allah lakukan melalui Yesus adalah sebuah anugerah yang tak ternilai. Menolak atau meragukannya berarti menolak sumber kehidupan dan harapan sejati.
Bagi mereka yang percaya, ayat ini memotivasi untuk lebih menghargai iman yang telah diberikan. Kebangkitan Kristus adalah dasar dari seluruh keyakinan Kristen, dan fakta bahwa Ia hidup dan berkuasa hari ini adalah bukti yang tak terbantahkan dari kuasa ilahi. Kisah Para Rasul 13:41 mengajarkan kita untuk terus bersaksi, mengetahui bahwa meskipun sebagian orang mungkin tidak percaya, pekerjaan Allah tetaplah nyata dan berkuasa untuk mengubah hidup bagi mereka yang menerima-Nya.