Kisah Rasul 14:24

"Sesudah itu mereka (Paulus dan Barnabas) melintasi Pisidia dan tiba di Pamfilia."

Perjalanan Penuh Iman di Tanah Pelosok

Ayat singkat dari Kisah Para Rasul 14:24 ini membuka jendela ke salah satu segmen perjalanan misi Paulus dan Barnabas yang penuh tantangan dan berkat. Perjalanan mereka bukanlah sekadar berpindah dari satu tempat ke tempat lain, melainkan sebuah penjelajahan iman yang dalam, di mana setiap langkah diiringi dengan pelayanan firman dan kesaksian. Melintasi Pisidia dan tiba di Pamfilia menandai sebuah transisi geografis, namun lebih dari itu, ini adalah kelanjutan dari misi Ilahi yang sedang berlangsung.

Pisidia dan Pamfilia adalah wilayah di Asia Kecil yang, pada masa itu, mungkin belum banyak tersentuh oleh ajaran Injil. Perjalanan melalui daerah-daerah ini seringkali melibatkan medan yang sulit dan kontak dengan beragam budaya serta pandangan hidup. Namun, bagi Paulus dan Barnabas, tantangan fisik dan hambatan budaya tidak pernah menjadi alasan untuk berhenti. Sebaliknya, mereka melihat setiap tempat sebagai kesempatan untuk menabur benih Kerajaan Allah. Kisah Para Rasul mencatat bagaimana mereka berani menghadapi penolakan, penganiayaan, dan bahkan ancaman fisik demi memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus.

Tiba di Pamfilia setelah melintasi Pisidia bukan berarti akhir dari perjuangan. Sebaliknya, ini adalah awal dari serangkaian pelayanan baru. Injil terus disebarkan melalui perkataan dan perbuatan mereka. Paulus, yang memiliki pemahaman mendalam tentang Kitab Suci dan karunia rohani yang luar biasa, selalu berusaha untuk menjelaskan kebenaran Injil dengan cara yang dapat dipahami oleh setiap orang. Barnabas, yang dikenal sebagai "anak penghiburan," membawa semangat dan dorongan yang kuat bagi jemaat-jemaat baru yang mereka dirikan.

Perjalanan ini mengajarkan kita pentingnya ketekunan dan keberanian dalam iman. Para rasul tidak gentar menghadapi kesulitan. Mereka percaya sepenuhnya pada pimpinan Roh Kudus yang menuntun langkah mereka. Bahkan ketika mereka menghadapi penolakan, mereka tetap bersukacita dan terus maju. Ini adalah teladan yang sangat penting bagi kita saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin juga menghadapi berbagai rintangan, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan gereja. Namun, seperti Paulus dan Barnabas, kita dipanggil untuk tetap teguh pada panggilan kita, percaya bahwa Tuhan akan menyertai dan menguatkan kita.

Lebih dari sekadar narasi sejarah, Kisah Rasul 14:24 mengingatkan kita bahwa iman adalah sebuah perjalanan. Ada kalanya kita "melintasi" periode-periode sulit, ada kalanya kita "tiba" di tempat-tempat baru yang membutuhkan penyesuaian. Namun, esensinya tetap sama: membawa terang Kristus ke mana pun kita pergi. Kisah mereka adalah bukti nyata bahwa pengorbanan dan kerja keras dalam menyebarkan firman Tuhan tidak pernah sia-sia, karena setiap benih yang ditabur akan berbuah pada waktunya, sesuai dengan kehendak dan kuasa Tuhan.

Perjalanan Iman