Kisah Para Rasul pasal 16 mencatat sebuah peristiwa penting dalam perjalanan pelayanan Rasul Paulus. Ayat ke-16 secara spesifik memperkenalkan kita pada seorang wanita muda di Filipi yang dikuasai oleh roh tenung. Peristiwa ini bukan sekadar cerita biasa, melainkan sebuah ilustrasi kuat tentang kuasa ilahi yang bekerja melalui para rasul, serta bagaimana iman Kristen membawa kebebasan sejati dari belenggu-belenggu spiritual yang menyesatkan.
Wanita muda ini digambarkan memiliki kemampuan meramal atau menenung, sebuah praktik yang seringkali dikaitkan dengan kekuatan gelap atau roh-roh jahat dalam banyak budaya kuno. Kemampuannya ini tidak hanya membawa keuntungan bagi dirinya sendiri, tetapi yang lebih penting, ia menjadi sumber pendapatan bagi tuannya. Hal ini menunjukkan bahwa di Filipi, seperti di banyak kota lain, praktik semacam ini telah terlembaga dan dimanfaatkan secara komersial.
Simbol pelepasan dan kesaksian
Ketika Paulus dan Silas sedang dalam perjalanan menuju tempat ibadah, mereka bertemu dengan wanita ini. Roh tenung yang bersemayam dalam dirinya mengenali mereka sebagai hamba Allah yang membawa berita keselamatan. Roh itu terus-menerus mengikut Paulus dan berseru, "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi, mereka memberitakan jalan keselamatan kepadamu."
Meskipun kesaksian roh tenung ini secara faktual benar, Paulus merasa terganggu oleh pengakuan yang datang dari sumber yang tidak murni. Selama beberapa hari, ia membiarkannya. Namun, keteguhan dan keberanian Paulus untuk terus melayani Allah tidak terhalang oleh kehadiran roh tersebut. Akhirnya, dengan kuasa Roh Kudus, Paulus berbalik dan memerintahkan roh itu keluar dari wanita tersebut. Seketika itu juga, roh tenung itu keluar, dan wanita itu terbebas dari kuasanya.
Pembebasan wanita muda ini membawa dampak yang signifikan. Pertama, ia sendiri mendapatkan kebebasan spiritual dan fisik. Kedua, tuannya, yang selama ini meraup keuntungan dari kemampuannya, menjadi marah karena kehilangan sumber pendapatannya. Kemarahan ini memicu penganiayaan terhadap Paulus dan Silas, yang berujung pada pemukulan dan pemenjaraan mereka.
Namun, bahkan dalam penjara, kuasa Allah tetap bekerja. Melalui doa dan pujian Paulus dan Silas, terjadi gempa bumi dahsyat yang membuka semua pintu penjara dan melepaskan belenggu para tahanan. Penjaga penjara yang ketakutan dan menyaksikan mukjizat ini kemudian bertobat dan dibaptis bersama seluruh keluarganya. Kisah ini menunjukkan bahwa pekerjaan Allah seringkali tidak terduga dan dapat membawa kebaikan bahkan dari situasi yang paling sulit.
Kisah Rasul 16:16 lebih dari sekadar catatan tentang seorang wanita yang dirasuki roh tenung. Ini adalah gambaran nyata tentang konflik antara terang dan kegelapan, tentang kuasa iblis yang berusaha mengendalikan dan menipu, dan tentang kuasa kasih serta kebenaran Allah yang membebaskan dan membawa keselamatan. Melalui pelayanan para rasul, pesan Injil Kristus terus menyebar, memerdekakan jiwa-jiwa dan mengubah kehidupan secara radikal.