Kisah Para Rasul 2:15

"Sebab orang-orang ini tidak mabuk seperti sangkamu, karena sekarang baru pukul sembilan pagi."
Ilustrasi Simbol Injil

Konteks Penting di Balik Seruan Petrus

Ayat ini berasal dari khotbah Rasul Petrus di hari Pentakosta, sebuah momen krusial dalam sejarah gereja mula-mula. Setelah Roh Kudus turun dengan dahsyatnya, para rasul mulai berbicara dalam berbagai bahasa, membuat banyak orang tercengang dan terheran-heran. Suara-suara mulai terdengar di antara kerumunan, beberapa menganggap bahwa para murid ini telah mabuk.

Petrus, dengan keberanian yang luar biasa, bangkit dan menegur tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi bukanlah akibat dari mabuk, melainkan penggenapan nubuat nabi Yoel tentang pencurahan Roh Allah atas segala makhluk. Penegasan Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:15 ini menekankan bahwa apa yang mereka saksikan adalah sesuatu yang ilahi, bukan hasil dari kenakalan atau ketidakwarasan.

Seruan Pertobatan yang Menggugah

Setelah mengklarifikasi kesalahpahaman, Petrus tidak berhenti di situ. Khotbahnya berlanjut dengan seruan yang kuat dan mendalam, mengajak para pendengarnya untuk bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Ia berbicara tentang Yesus yang telah diutus Allah, yang diakui oleh banyak mukjizat, tanda, dan mujizat, namun ditangkap, disalibkan, dan dibunuh oleh tangan-tangan terkutuk.

Namun, kisah tidak berhenti pada kematian-Nya. Petrus dengan penuh keyakinan memberitakan kebangkitan Yesus dari antara orang mati, membuktikan bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan. Ia menjelaskan bahwa Yesus telah diangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah, mencurahkan Roh Kudus yang kini terlihat oleh semua orang. Inilah inti dari pesan yang ingin disampaikan Petrus: bahwa setiap orang yang mendengarkan harus percaya pada Yesus.

Panggilan untuk Hidup Baru

Seruan "bertobatlah dan jadilah kamu masing-masing memberi dirimu diserahkan kepada Yesus Kristus" dalam Kisah Para Rasul 2:38 adalah panggilan yang sangat kuat dan relevan hingga kini. Pertobatan di sini bukanlah sekadar penyesalan sesaat, tetapi sebuah perubahan hati dan pikiran yang radikal, berbalik dari cara hidup lama yang penuh dosa menuju kehidupan baru bersama Kristus. Ini berarti mengakui kesalahan, melepaskan diri dari belenggu dosa, dan secara aktif mengikuti ajaran Yesus.

Penerimaan terhadap Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah langkah selanjutnya. Ini adalah pengakuan iman yang memimpin kepada pengampunan dosa dan pemberian karunia Roh Kudus. Roh Kudus ini akan menjadi pribadi yang membimbing, mengajar, dan menguatkan setiap orang percaya dalam perjalanan mereka bersama Tuhan. Kisah 2:15 hanyalah pembukaan dari sebuah seruan besar yang menuntun kepada transformasi hidup yang mendalam.

Kisah Para Rasul 2:15, meskipun singkat, menjadi sangat penting karena menjadi titik tolak bagi Petrus untuk membongkar kesalahpahaman dan kemudian menyampaikan pesan Injil yang membebaskan. Pesan ini membuka jalan bagi ribuan orang pada hari itu untuk menerima Kristus dan memulai sebuah pergerakan iman yang akan mengubah dunia.