"Dan Aku akan menyatakan keajaiban di langit di atas dan tanda-tanda di bumi di bawah, darah dan api dan kabut asap;"
Ayat dari Kisah Rasul 2:19 menggambarkan sebuah penglihatan profetik yang melibatkan tanda-tanda luar biasa di langit dan di bumi. Perikop ini, yang dikutip dari nubuat Nabi Yoel, berbicara tentang manifestasi kuasa ilahi yang akan terjadi menjelang atau pada hari kedatangan Tuhan. Kata-kata "darah dan api dan kabut asap" menyiratkan peristiwa dramatis yang dapat diinterpretasikan secara harfiah sebagai fenomena alam yang dahsyat, atau secara simbolis sebagai tanda-tanda penghakiman dan perubahan besar.
Dalam konteks Kisah Rasul 2:19, ayat ini menjadi bagian dari pidato Petrus pada hari Pentakosta. Petrus menjelaskan bahwa peristiwa pencurahan Roh Kudus yang disaksikan oleh para rasul dan orang banyak adalah penggenapan dari nubuat Yoel. Ia menegaskan bahwa tanda-tanda yang dijanjikan, termasuk yang disebutkan dalam ayat 19, akan terjadi. Penting untuk memahami bahwa nubuat sering kali memiliki makna berlapis, mencakup peristiwa di masa lalu, masa kini (saat nubuat diucapkan), dan masa depan.
Tanda-tanda seperti "darah" bisa merujuk pada pertumpahan darah, peperangan, atau pengorbanan. "Api" dapat melambangkan penghakiman ilahi, pemurnian, atau kehadiran Roh Kudus itu sendiri. Sementara "kabut asap" bisa diartikan sebagai kegelapan, kebingungan, atau tanda-tanda yang mengaburkan pandangan. Gambaran ini menciptakan suasana misterius sekaligus penuh otoritas, menegaskan bahwa Allah berdaulat atas segala ciptaan dan dapat menyatakan kehendak-Nya melalui cara-cara yang luar biasa.
Konteks historis pada zaman para rasul sangatlah relevan. Pada masa itu, situasi politik dan sosial di Yerusalem sering kali diwarnai ketegangan dan potensi konflik. Penglihatan seperti ini bisa menjadi pengingat bagi umat percaya untuk tetap berjaga-jaga, teguh dalam iman, dan menyadari bahwa rencana Allah jauh melampaui pemahaman manusia. Kisah Rasul 2:19, bersama dengan ayat-ayat di sekitarnya, memberikan perspektif tentang akhir zaman dan pentingnya persiapan rohani.
Pesan utama dari Kisah Rasul 2:19 adalah peringatan dan janji dari Allah. Ia akan menunjukkan kuasa-Nya, baik untuk menghakimi maupun untuk menyelamatkan. Bagi orang yang percaya, ayat ini dapat menginspirasi kepercayaan pada janji-janji Allah dan kesadaran akan panggilan untuk hidup kudus. Bagi yang tidak percaya, ini bisa menjadi seruan untuk bertobat dan mencari kebenaran sebelum terlambat. Sebagaimana ayat-ayat selanjutnya dari Yoel dan Kisah Para Rasul menjelaskan, tanda-tanda ini juga diikuti dengan seruan untuk memanggil nama Tuhan agar diselamatkan.