Kisah Rasul 20:12

"Dan mereka membawa anak muda itu hidup-hidup, dan mereka merasa sangat gembira, sama seperti juga seluruh jemaat yang besar itu."

Kisah para rasul dalam Perjanjian Baru seringkali menghadirkan momen-momen penuh keajaiban dan iman yang membangkitkan semangat. Salah satu kisah yang menarik untuk direnungkan adalah yang tercatat dalam Kisah Rasul 20:12. Ayat ini menggambarkan sebuah peristiwa penuh sukacita yang melanda jemaat, berkat penyelamatan ajaib yang terjadi.

Dalam konteks pasal 20 dari Kitab Kisah Para Rasul, kita membaca tentang perjalanan pelayanan Rasul Paulus. Pada pasal ini, diceritakan sebuah kejadian di Troas, sebuah kota pelabuhan penting di Asia Kecil. Paulus dan rekan-rekannya sedang dalam perjalanan pulang menuju Yerusalem setelah kunjungan mereka di Yunani. Mereka berhenti di Troas untuk beberapa hari. Saat itulah terjadi sebuah peristiwa yang sangat tragis sekaligus ajaib.

Dalam sebuah pertemuan ibadah yang diadakan di sebuah loteng, seorang anak muda bernama Eutikhus sedang mendengarkan khotbah Paulus yang panjang. Karena malam sudah larut dan suasana yang menghangatkan, Eutikhus tertidur lelap. Dalam tidurnya yang nyenyak, ia terjatuh dari jendela loteng yang berada di lantai tiga. Kengerian tentu saja melanda semua orang yang menyaksikan kejadian tersebut. Eutikhus jatuh dan ditemukan tidak bernyawa.

Dalam keputusasaan dan kesedihan yang mendalam, apa yang dilakukan oleh Paulus? Dengan keyakinan iman yang teguh, Paulus turun ke bawah, memeluk Eutikhus, dan berdoa. Keajaiban terjadi. Kehidupan kembali memenuhi tubuh Eutikhus. Ia tidak hanya sadar, tetapi juga hidup kembali. Kematian yang tampaknya pasti telah dikalahkan oleh kuasa Allah melalui hamba-Nya.

Simbol Kebangkitan dan Harapan

Reaksi yang digambarkan dalam Kisah Rasul 20:12 adalah sukacita yang luar biasa. "Dan mereka membawa anak muda itu hidup-hidup, dan mereka merasa sangat gembira, sama seperti juga seluruh jemaat yang besar itu." Kebahagiaan meluap karena seorang nyawa telah dikembalikan. Ini bukan sekadar kelegaan biasa, melainkan sukacita yang berakar pada keyakinan akan kuasa Allah yang sanggup membangkitkan dari kematian.

Kisah ini memberikan pelajaran penting bagi kita hingga kini. Pertama, ini adalah bukti nyata dari kuasa Allah dan keilahian Yesus Kristus yang dijalankan melalui para rasul-Nya. Keajaiban ini memperkuat iman para pengikut Kristus dan menjadi kesaksian bagi orang-orang di sekitar mereka. Kedua, kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam situasi tersulit sekalipun, selalu ada harapan. Iman kepada Tuhan dapat membawa kemenangan atas maut dan keputusasaan.

Sukacita yang dirasakan jemaat di Troas adalah gambaran dari sukacita rohani yang dialami ketika kita menyaksikan karya Allah dalam kehidupan kita atau orang lain. Penyelamatan Eutikhus bukanlah akhir dari pelayanan mereka, melainkan sebuah penguatan iman yang mendorong mereka untuk terus maju dalam memberitakan Injil. Kisah ini terus menginspirasi kita untuk memiliki iman yang teguh, percaya pada kuasa doa, dan bersukacita dalam setiap karya kebaikan yang Tuhan lakukan di dunia.