"Tetapi Paulus tidak cedera sedikit pun. Ia mengebaskan ular itu ke dalam api, lalu ia tidak menderita sesuatu yang buruk."
Kisah Rasul 28:5 membawa kita pada sebuah momen dramatis yang menunjukkan kekuatan iman dan perlindungan ilahi yang dialami oleh Rasul Paulus. Setelah mengalami badai dahsyat yang menenggelamkan kapal yang membawanya, Paulus dan para penumpangnya terdampar di pulau Malta. Di tengah kesulitan dan ketidakpastian, mereka disambut dengan keramahan oleh penduduk setempat. Namun, tidak semua pertemuan berujung pada kebaikan.
Ketika Paulus sedang mengumpulkan kayu bakar untuk menyalakan api, seekor ular berbisa mencengkeram tangannya. Ini adalah momen yang mengerikan, di mana ancaman kematian hadir begitu dekat. Bagi siapa pun, gigitan ular seperti itu akan menimbulkan kepanikan dan rasa sakit yang hebat, disertai harapan yang tipis untuk selamat. Para penduduk pulau, yang mungkin memiliki pengetahuan tentang bahaya ular-ular di wilayah mereka, pasti mengira bahwa Paulus akan segera jatuh sakit dan mati.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya sungguh luar biasa. Alih-alih menunjukkan tanda-tanda kesakitan atau kelemahan, Paulus dengan tenang mengibaskan ular itu ke dalam api. Dan yang paling menakjubkan, ia tidak mengalami cedera sedikit pun. Kejadian ini bukan sekadar kebetulan atau keberuntungan semata. Ini adalah bukti nyata dari kuasa Allah yang bekerja melalui hamba-Nya, melindungi dia dari ancaman yang mematikan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam perjalanan iman, kita mungkin akan menghadapi berbagai tantangan dan bahaya. Ada kalanya kita merasa seperti Paulus, dikelilingi oleh situasi yang mengancam dan tampak tak terhindarkan. Namun, iman yang teguh kepada Tuhan adalah perisai yang kuat. Kitab Suci berulang kali menegaskan bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya dan akan senantiasa memberikan perlindungan bagi mereka yang berseru kepada-Nya.
Peristiwa di Malta menjadi kesaksian yang kuat bagi penduduk pulau, yang kemudian beralih percaya kepada Allah setelah menyaksikan tanda-tanda ajaib yang dilakukan oleh Paulus. Ini menunjukkan bagaimana ketahanan dan keyakinan yang tak tergoyahkan di hadapan kesulitan dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan kabar baik. Kisah rasul-rasul terus memberikan inspirasi bagi kita untuk menghadapi setiap ujian hidup dengan keberanian, mengetahui bahwa kekuatan yang lebih besar selalu menyertai kita.
Paulus sendiri dalam surat-suratnya sering menekankan bahwa penderitaan dan kesulitan adalah bagian dari kehidupan orang percaya, namun ia juga meyakinkan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Kisah Rasul 28:5 adalah salah satu contoh paling dramatis yang menggambarkan kebenaran ini, sebuah pengingat bahwa ketika kita ditempatkan dalam situasi yang tampaknya mustahil, kebaikan dan kuasa Tuhan dapat bekerja dengan cara yang melampaui pemahaman manusia.