dan Kamu membunuh Dia, yang adalah Penyelenggara kehidupan, tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan karena itu, kami adalah saksi dari hal itu.
Ayat dari Kitab Kisah Para Rasul pasal 3 ayat 15 ini merupakan inti dari pewartaan para rasul setelah kebangkitan Yesus Kristus. Ayat ini bukan sekadar pengakuan, melainkan pernyataan saksi mata yang memiliki kekuatan luar biasa dan menjadi fondasi iman Kristen. Peristiwa yang disaksikan oleh Petrus dan Yohanes di Gerbang Indah Bait Allah, ketika mereka menyembuhkan seorang pengemis lumpuh sejak lahir, menjadi pemicu utama kesaksian mereka. Melalui mujizat tersebut, mereka tidak hanya menunjukkan kuasa ilahi yang bekerja melalui mereka, tetapi juga kesempatan untuk berbicara tentang Yesus.
Petrus, dengan keyakinan yang penuh, menjelaskan bahwa kesembuhan itu bukan karena kekuatan atau kesalehan mereka sendiri, melainkan karena iman kepada nama Yesus Kristus. Ia kemudian menyampaikan pesan yang lugas dan berani: bahwa Yesus, Sang Penyelenggara kehidupan, telah dibunuh oleh umat-Nya sendiri. Kata "pembunuh" di sini merujuk pada penolakan dan tindakan pengadilan yang dilakukan oleh para pemimpin agama dan bangsa Israel pada waktu itu. Namun, poin krusial yang ditekankan adalah bahwa kematian-Nya bukanlah akhir. Allah, dalam kuasa dan kedaulatan-Nya, telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Pernyataan "kami adalah saksi dari hal itu" menjadi penegas dari seluruh kesaksian para rasul. Mereka telah melihat Yesus bangkit, berbicara dengan-Nya, dan menyaksikan kehadiran-Nya yang hidup setelah kematian-Nya. Kesaksian ini didasarkan pada pengalaman pribadi yang tidak dapat disangkal. Kebangkitan Yesus adalah bukti kemenangan-Nya atas dosa dan maut, dan menjadi jaminan bagi semua orang yang percaya akan kehidupan kekal. Kisah ini menekankan bahwa iman kepada Kristus yang bangkit membuka jalan bagi pengampunan dosa dan pemulihan total, seperti yang dialami oleh pengemis lumpuh tersebut. Kebangkitan Kristus adalah pusat dari iman Kristen, memberikan harapan, keberanian, dan tujuan bagi para pengikut-Nya untuk terus memberitakan Injil ke seluruh dunia. Kesaksian para rasul, dimulai dari peristiwa di Gerbang Indah, terus bergema hingga kini, mengundang setiap orang untuk percaya dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus dalam hidup mereka.