Kisah Rasul 4:10

"Ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa oleh nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang kamu salibkan, tetapi yang dibangkitkan Allah dari antara orang mati, oleh nama-Nya-lah orang ini berdiri dengan sehat di hadapan kamu."
Konteks dan Makna Suci

Ayat Kisah Para Rasul 4:10 merupakan momen krusial dalam penyebaran Injil setelah kebangkitan Yesus Kristus. Ayat ini muncul dalam percakapan antara para rasul Petrus dan Yohanes dengan para pemimpin agama Yahudi, termasuk para tua-tua, imam besar, dan ahli-ahli Taurat. Mereka adalah orang-orang yang sebelumnya telah berperan dalam pengadilan dan penyaliban Yesus. Kehadiran Petrus dan Yohanes di hadapan majelis agung Sanhedrin bukanlah kebetulan, melainkan puncak dari sebuah peristiwa penyembuhan luar biasa yang mereka lakukan.

Sebelum momen ini, Petrus dan Yohanes sedang berjalan menuju Bait Allah pada jam sembilan pagi untuk berdoa. Di gerbang masuk yang disebut Gerbang Indah, mereka bertemu dengan seorang pria yang telah lumpuh sejak lahir. Dengan keberanian yang diilhami oleh Roh Kudus, Petrus menatap pria itu dan berkata, "Emas dan perak tidak kupunya, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, bangunlah dan berjalanlah!" Seketika itu juga, pria yang lumpuh itu disembuhkan dan mulai berjalan serta melompat-lompat, memuji Allah. Peristiwa mukjizat ini menarik perhatian banyak orang, sehingga menimbulkan kehebohan di pelataran Bait Allah.

Tertangkapnya Petrus dan Yohanes oleh penjaga Bait Allah menunjukkan dampak langsung dari penyembuhan tersebut. Para pemimpin agama tidak dapat menyangkal bukti nyata dari mukjizat itu, tetapi mereka terganggu oleh pengajaran dan otoritas baru yang ditunjukkan oleh para rasul, yang mereka klaim berasal dari Yesus yang baru saja mereka hukum mati. Di sinilah Petrus, dengan tegas dan tanpa gentar, mengucapkan ayat kunci ini.

Kekuatan dari pernyataan "oleh nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang kamu salibkan, tetapi yang dibangkitkan Allah dari antara orang mati" terletak pada pengakuannya yang tanpa kompromi. Petrus tidak hanya menegaskan bahwa kesembuhan itu terjadi oleh kuasa Yesus, tetapi juga secara implisit menantang para pendengarnya mengenai identitas Yesus dan kebenaran kebangkitan-Nya. Baginya, Yesus bukanlah sekadar seorang tokoh sejarah yang telah mati, melainkan pribadi yang hidup dan berkuasa untuk memberikan pemulihan total, baik fisik maupun rohani.

Kisah Rasul 4:10 menjadi saksi bisu bahwa kuasa ilahi bekerja melalui nama Yesus. Dalam situasi yang penuh tekanan dan ancaman, para rasul tidak ragu untuk bersaksi tentang Yesus. Ini mengajarkan kita bahwa dalam nama Yesus, terdapat kekuatan yang mampu mengalahkan penderitaan, penyakit, dan bahkan maut. Pengajaran ini terus relevan hingga kini, menginspirasi iman dan memberikan pengharapan bagi setiap orang yang percaya bahwa melalui Yesus, segala sesuatu menjadi mungkin. Ayat ini menjadi fondasi penginjilan, menegaskan otoritas Yesus sebagai Sang Penyelamat dan sumber segala mukjizat.