Kisah Rasul 5:20 - Pewartaan Tanpa Gentar

"Pergilah dan berdirilah di Bait Allah, teruskanlah beritakanlah segala perkataan hidup itu kepada orang banyak."

RASUL

Kisah Para Rasul pasal 5 ayat 20 merupakan sebuah momen krusial dalam penyebaran Injil di masa awal kekristenan. Ayat ini bukanlah sekadar instruksi, melainkan sebuah manifesto keberanian dan ketaatan yang luar biasa dari para rasul di hadapan ancaman dan penolakan. Setelah sebelumnya mereka ditangkap, diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi (Sanhedrin), dan bahkan diancam untuk tidak lagi mengajar atau berkhotbah dalam nama Yesus, para rasul ini tidak patah semangat.

Malam sebelumnya, mereka mengalami campur tangan ilahi yang menakjubkan. Malaikat Tuhan membuka pintu penjara dan membawa mereka keluar, memerintahkan mereka untuk kembali ke Bait Allah dan memberitakan "segala perkataan hidup itu." Perkataan hidup ini merujuk pada ajaran tentang Yesus Kristus, kebangkitan-Nya, dan keselamatan yang Dia tawarkan. Ini adalah inti dari pewartaan Kristen, kabar baik yang membawa pengharapan dan kehidupan baru.

Instruksi malaikat ini menunjukkan bahwa misi para rasul tidak boleh terhenti hanya karena kesulitan duniawi. Sebaliknya, mereka harus terus maju, bahkan di tempat yang paling mungkin memicu konflik, yaitu Bait Allah, pusat ibadah dan otoritas keagamaan Yahudi. Ini adalah tindakan yang berani, sebuah deklarasi bahwa otoritas ilahi jauh melampaui otoritas manusia, terutama ketika manusia berusaha menghalangi kehendak Tuhan.

Ketika para rasul kembali ke Bait Allah dan mulai mengajar pada pagi harinya, mereka tidak menyembunyikan diri. Mereka berdiri tegak, berani, dan tanpa ragu menyampaikan pesan Injil. Ketaatan mereka pada perintah ilahi begitu kuat sehingga ancaman dari para pemimpin agama tidak lagi menjadi penghalang utama. Mereka memahami bahwa tugas mereka adalah melayani Tuhan dan menyampaikan kebenaran-Nya, bukan menyenangkan manusia atau menghindari penderitaan.

Kisah rasul 5:20 ini mengajarkan kita tentang pentingnya integritas dan keberanian dalam iman. Dalam menghadapi tantangan, penolakan, atau bahkan penganiayaan karena keyakinan kita, kita diingatkan bahwa sumber kekuatan kita adalah Tuhan sendiri. Seperti para rasul, kita dipanggil untuk terus berpegang teguh pada kebenaran dan menyampaikan pesan kasih dan pengharapan tanpa rasa takut yang melumpuhkan. Pewartaan mereka di Bait Allah, meskipun akhirnya membawa mereka kembali ke pengadilan, membuka jalan bagi semakin banyak orang untuk mendengar dan percaya kepada Yesus.

Pesan dari ayat ini tetap relevan hingga kini. Dalam berbagai konteks kehidupan, kita mungkin dihadapkan pada situasi di mana kita harus memilih antara kenyamanan dan prinsip, antara diam dan bersuara. Kisah para rasul ini menjadi pengingat bahwa ada saatnya kita harus berdiri teguh dalam keyakinan kita, berani menyuarakan kebenaran, dan mempercayakan hasilnya kepada Tuhan. Seperti yang diperintahkan kepada para rasul, kita pun dipanggil untuk terus meneruskan "segala perkataan hidup" kepada dunia yang membutuhkan.