"dan Ia menyelamatkan dia dari segala malapetaka dan menganugerahkan kepadanya keunggulan dan hikmat di hadapan Firaun, raja Mesir; dan Firaun mengangkat dia menjadi pemegang pemerintahan atas Mesir dan atas seluruh istananya."
Ayat ini menceritakan tentang pemenuhan janji Tuhan dalam kehidupan Yusuf, seorang tokoh penting dalam sejarah Israel. Kisahnya dimulai dari kesulitan yang luar biasa. Yusuf adalah anak kesayangan Yakub, namun karena kecemburuan saudara-saudaranya, ia dijual menjadi budak dan dibawa ke Mesir. Perjalanan hidupnya penuh dengan cobaan, mulai dari diperbudak di rumah Potifar, difitnah, hingga dipenjara tanpa kesalahan. Semua ini bisa menghancurkan semangat siapa pun.
Namun, di tengah kegelapan penjara, Tuhan tidak meninggalkan Yusuf. Sebaliknya, Alkitab mencatat bahwa Tuhan menyertai dia, memberikan hikmat, dan bahkan membuat dia disukai oleh kepala penjara. Keadaan Yusuf mulai berubah ketika ia mampu menafsirkan mimpi Firaun. Kemampuan ini bukan datang dari dirinya sendiri, melainkan karunia ilahi. Melalui interpretasi mimpi yang akurat, Yusuf menunjukkan kebijaksanaannya yang luar biasa, yang langsung dikenali oleh Firaun.
Keunggulan dan hikmat yang diberikan Tuhan kepada Yusuf membawanya dari penjara ke puncak kekuasaan. Firaun, sang raja Mesir, sangat terkesan sehingga ia tidak ragu mengangkat Yusuf menjadi pemegang pemerintahan atas seluruh Mesir. Ini adalah lompatan yang luar biasa, sebuah bukti nyata dari campur tangan ilahi. Dari seorang budak dan narapidana, Yusuf menjadi orang nomor dua di salah satu kerajaan terkuat pada zamannya. Ia dipercaya untuk mengelola sumber daya negara, terutama dalam menghadapi masa paceklik yang akan datang.
Kisah Yusuf mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, bahwa Tuhan setia pada janji-Nya. Meskipun jalan yang dilalui Yusuf sangat sulit, tujuan akhir yang Tuhan tetapkan baginya tetap terwujud. Kedua, bahwa Tuhan dapat bekerja melalui keadaan terburuk sekalipun untuk meninggikan umat-Nya dan mencapai tujuan-Nya. Ketiga, pentingnya memiliki karakter yang kuat, iman yang teguh, dan hikmat yang berasal dari Tuhan. Yusuf tidak pernah berhenti mengandalkan Tuhan, bahkan dalam kesulitan terbesarnya.
Kisah Rasul 7:10 ini menjadi pengingat bagi kita bahwa janji-janji Tuhan tidak pernah gagal. Dia memiliki rencana yang indah bagi hidup kita, meskipun seringkali jalan menuju rencana itu tidak mudah. Dengan iman dan ketekunan, kita dapat melihat bagaimana Tuhan bekerja untuk memulihkan, meninggikan, dan memberikan hikmat kepada mereka yang mengandalkan-Nya, sama seperti yang terjadi pada Yusuf.