Kisah Rasul 9:18 - Pertobatan Saulus

"Lalu ia bangkit berdiri dan memberi dirinya dipermandikan."

Representasi visual dari transformasi dan pembaptisan.

Kisah Rasul 9:18 mencatat momen krusial dalam perjalanan iman seorang tokoh sentral dalam penyebaran Kekristenan, yaitu Saulus dari Tarsus. Ayat ini berbunyi, "Lalu ia bangkit berdiri dan memberi dirinya dipermandikan." Kejadian ini menjadi penutup dari sebuah narasi dramatis yang dimulai dengan penampakan Yesus Kristus yang mulia kepada Saulus dalam perjalanan menuju Damsyik.

Sebelumnya, Saulus adalah seorang penganiaya gereja yang gigih, bersemangat dalam menegakkan hukum Taurat Yahudi dan memandang para pengikut Yesus sebagai sesat. Ia bahkan turut serta dalam hukuman mati Stefanus, martir Kristen pertama. Namun, di tengah perjalanannya ke Damsyik, dengan misi menangkap para pengikut Kristus di sana, Saulus mengalami sebuah pengalaman yang mengubah hidupnya secara radikal. Cahaya yang menyilaukan dari langit dan suara Yesus yang bertanya, "Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?" membalikkan seluruh pandangan dan keyakinannya.

Setelah mengalami kebutaan sementara akibat pengalaman ilahi tersebut, Saulus dipandu ke Damsyik. Di sana, ia bertemu dengan seorang murid bernama Ananias, yang awalnya ragu untuk mendekati Saulus karena reputasinya yang mengerikan. Namun, Tuhan meyakinkan Ananias bahwa Saulus telah dipilih menjadi "alat pilihan" untuk membawa nama Yesus kepada bangsa-bangsa lain, raja-raja, dan orang Israel. Kedatangan Ananias membawa pemulihan bagi penglihatan Saulus, dan momen inilah yang mengarah pada ayat kunci kita: ia bangkit berdiri dan segera mengambil langkah iman yang paling signifikan, yaitu pembaptisan.

Pembaptisan adalah simbol dari kematian terhadap kehidupan lama dan kebangkitan untuk kehidupan baru dalam Kristus. Bagi Saulus, ini berarti meninggalkan identitas lamanya sebagai penganiaya dan merangkul identitas barunya sebagai seorang pengikut Yesus. Ini adalah deklarasi publik bahwa ia kini berserah sepenuhnya kepada Kristus dan berkomitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Tindakan ini menandai titik balik, mengantarkan Saulus untuk kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus, salah satu misionaris terbesar yang pernah ada.

Kisah ini menekankan kekuatan transformasi yang dibawa oleh iman. Tidak peduli seberapa jauh seseorang telah tersesat atau sekeras apa pun hati seseorang, kasih dan kuasa Kristus mampu mengubah dan memulihkan. Pembaptisan Saulus bukan sekadar ritual, tetapi sebuah manifestasi dari perubahan hati yang mendalam. Ia tidak lagi mencari kehormatan dalam penindasan, melainkan menemukan kebenaran dan tujuan hidup dalam pelayanan kepada Sang Juruselamat.

Kisah Rasul 9:18 dan keseluruhan narasi pertobatan Saulus menjadi pengingat yang kuat bagi setiap orang percaya. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan untuk mengubah. Pertobatan sejati membuahkan tindakan nyata seperti pembaptisan, yang merupakan tanda lahir baru dan komitmen untuk mengikuti Kristus seumur hidup. Pengalaman Saulus memberikan harapan dan inspirasi bahwa setiap individu, bagaimanapun masa lalunya, dapat diubahkan menjadi alat kebaikan dan kesaksian bagi dunia.