Kisah Rasul pasal 9 adalah salah satu narasi paling dramatis dan transformatif dalam Alkitab. Bagian ini menceritakan tentang pertobatan Saulus dari Tarsus, seorang penganiaya gereja yang ganas, menjadi Rasul Paulus, salah satu pilar utama penyebaran Kekristenan. Setelah pengalaman luar biasa di jalan menuju Damsyik, di mana ia bertemu langsung dengan Yesus yang bangkit, hidup Saulus berubah total. Dari seorang pengejar menjadi seorang penginjil, perubahan ini sungguh mencengangkan dan menunjukkan kuasa ilahi yang mampu mengubah hati yang paling keras sekalipun.
Ayat dalam Kisah Rasul 9:28 dengan jelas menggambarkan integrasi baru Saulus ke dalam komunitas Kristen. Setelah pertobatannya, ada keraguan awal di antara para murid di Yerusalem mengenai ketulusan perubahannya. Mereka teringat akan kekejamannya terhadap gereja. Namun, Barnabas, seorang murid yang penuh Roh Kudus dan memiliki hati yang lapang, menjadi perantara. Barnabas membawa Saulus kepada para rasul dan menceritakan dengan jujur bagaimana Saulus melihat Tuhan di jalan, bagaimana Tuhan berbicara kepadanya, dan betapa beraninya ia memberitakan nama Yesus di Damsyik.
Kisah Rasul 9:28 menjadi bukti nyata dari kesaksian Barnabas dan penerimaan yang akhirnya diberikan. "Dan ia berada bersama-sama mereka, keluar masuk Yerusalem dan memberitakan nama Tuhan Yesus." Kalimat sederhana ini mengandung makna yang mendalam. Saulus, yang kini dikenal sebagai Paulus, tidak lagi bersembunyi atau berjalan sendirian. Ia telah diterima ke dalam persekutuan murid-murid lainnya. Ia tidak hanya hadir, tetapi aktif terlibat dalam kehidupan komunitas. Aktivitas "keluar masuk Yerusalem" menunjukkan mobilitas dan kebebasannya untuk bergerak dalam kota suci tersebut, tempat yang sebelumnya ia gunakan untuk mengejar dan memenjarakan orang Kristen.
Lebih penting lagi, ia secara aktif "memberitakan nama Tuhan Yesus." Ini adalah inti dari panggilannya yang baru. Semua penganiayaan, semua pengetahuan tentang Taurat, kini diarahkan untuk melayani dan memuliakan Yesus Kristus. Pengalaman transformatifnya telah memberinya pemahaman yang unik dan mendalam tentang Injil, yang kemudian akan ia bagikan ke seluruh penjuru dunia. Penerimaan dan partisipasinya dalam gereja Yerusalem, seperti yang digambarkan dalam Kisah Rasul 9:28, adalah langkah awal krusial dalam pelayanan seumur hidupnya yang akan membawa kabar baik kepada bangsa-bangsa non-Yahudi dan membentuk fondasi teologi Kristen. Kisah ini mengingatkan kita bahwa perubahan hati yang sejati akan selalu dinyatakan melalui tindakan nyata dan partisipasi aktif dalam komunitas iman.