Markus 1:28

Dan sekalian orang itu heran, sehingga mereka tanya jawab seorang dengan yang lain, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru! Ia berkata-kata dengan kuasa, dan barang siapa ditentangnya, ia ditaklukkannya!"

Ilustrasi Yesus mengusir roh jahat dari seseorang

Ayat Markus 1:28 mencatat sebuah momen dramatis dalam pelayanan Yesus Kristus yang memperlihatkan otoritas dan kuasa-Nya yang luar biasa. Saat itu, Yesus sedang mengajar di sinagoge di Kapernaum, sebuah kota di tepi Danau Galilea. Di tengah-tengah orang banyak yang terpukau mendengar ajaran-Nya, datanglah seorang pria yang kerasukan roh jahat.

Reaksi Yesus terhadap roh jahat itu sangat berbeda dengan cara para ahli Taurat atau penyembuh lainnya. Tanpa ragu, Yesus memerintah roh jahat itu untuk keluar dari pria tersebut. Firman-Nya, "Diamlah dan keluarlah dari padanya!" (Markus 1:25), segera menimbulkan kepatuhan dari roh jahat yang sangat kuat itu. Roh itu, meskipun dengan teriakan dan kejang-kejang, akhirnya keluar dari orang itu, meninggalkan para saksi mata dalam keadaan terheran-heran.

Keheranan yang tergambar dalam Markus 1:28 ini bukan sekadar kekaguman biasa. Orang-orang yang hadir menyadari bahwa ini bukanlah ajaran atau perbuatan biasa. Mereka berkata, "Apa ini? Suatu ajaran baru! Ia berkata-kata dengan kuasa, dan barang siapa ditentangnya, ia ditaklukkannya!" Mereka mengenali sesuatu yang unik dalam diri Yesus, sebuah otoritas yang melampaui pemahaman manusia biasa. Ajaran-Nya berdampak, dan perintah-Nya memiliki kekuatan ilahi yang tak terbantahkan.

Kisah ini menyoroti beberapa aspek penting dari pribadi dan misi Yesus. Pertama, kuasa-Nya atas kekuatan spiritual yang jahat adalah demonstrasi yang jelas bahwa Dia adalah pribadi yang lebih tinggi dari segala kuasa kegelapan. Kemampuan-Nya untuk memerintah dan mengusir roh jahat dengan satu kata menunjukkan bahwa Dia memegang kendali atas alam roh.

Kedua, respons orang banyak, "Suatu ajaran baru! Ia berkata-kata dengan kuasa," menekankan sifat revolusioner dari ajaran Yesus. Dia tidak hanya mengulang-ulang tradisi atau hukum lama, tetapi menyampaikan kebenaran Allah dengan bobot dan otoritas yang segar, menyentuh hati dan pikiran para pendengarnya. Kuasa dalam kata-kata-Nya berarti bahwa ucapan-Nya memiliki kemampuan untuk mengubah, menyembuhkan, dan membebaskan.

Markus 1:28 mengundang kita untuk merenungkan kuasa Yesus dalam hidup kita saat ini. Sama seperti orang-orang pada zaman itu, kita mungkin juga dihadapi dengan tantangan-tantangan yang terasa luar biasa, baik itu dalam bentuk masalah pribadi, godaan, atau pengaruh jahat. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengatasi semua itu. Iman kita kepada-Nya memampukan kita untuk mengalami pembebasan dan kebenaran yang datang dari ajaran-Nya yang penuh kuasa.

Kisah ini menjadi bukti awal dari otoritas Yesus sebagai Sang Mesias yang diutus Allah. Kuasa-Nya tidak hanya terbatas pada pengusiran roh jahat, tetapi meluas hingga penyembuhan orang sakit, pengampunan dosa, dan akhirnya, kemenangan atas kematian. Markus 1:28 adalah pengantar yang kuat bagi pengenalan yang lebih dalam tentang siapa Yesus dan apa yang dapat Dia lakukan bagi mereka yang percaya kepada-Nya.