"Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang."
Ayat Markus 13:6 merupakan peringatan keras dari Yesus Kristus mengenai tanda-tanda yang akan mendahului akhir zaman. Dalam percakapannya dengan murid-murid-Nya di Bukit Zaitun, Yesus merinci berbagai peristiwa dan fenomena yang akan terjadi, salah satunya adalah maraknya penipuan dan pengalihan iman. Pernyataan "Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang" menyoroti ancaman terbesar bukan hanya dari bencana alam atau peperangan, tetapi dari ajaran sesat dan klaim palsu yang mengatasnamakan Sang Mesias sendiri.
Penting untuk memahami konteks peringatan ini. Di zaman kuno, begitu juga di era modern, ada individu atau kelompok yang cenderung mendirikan sekte atau gerakan keagamaan dengan mengklaim memiliki otoritas ilahi atau bahkan mengaku sebagai perwujudan Kristus. Mereka menggunakan daya tarik retorika, karisma pribadi, atau janji-janji yang menggoda untuk menarik pengikut. Tujuan utama mereka seringkali adalah untuk mendapatkan kekuasaan, pengaruh, atau kekayaan pribadi, bukan untuk membawa manusia kepada kebenaran sejati.
Yesus mengingatkan bahwa kemunculan Mesias yang sejati akan terjadi dengan cara yang berbeda, dan tanda-tanda yang Dia sebutkan adalah untuk membekali para pengikut-Nya agar waspada. Ajaran yang menyesatkan ini bisa jadi terselubung dalam bentuk-bentuk yang tampak rohani, namun pada hakikatnya menjauhkan manusia dari ajaran dan pribadi Yesus yang sesungguhnya. Mereka mungkin mengajarkan cara-cara keselamatan yang berbeda, memperkenalkan dogma yang bertentangan dengan Kitab Suci, atau memanipulasi pemahaman tentang kedatangan Kristus.
Di era informasi yang serba cepat seperti sekarang, peringatan ini menjadi semakin relevan. Melalui media sosial, internet, dan berbagai platform komunikasi lainnya, informasi—baik yang benar maupun yang salah—dapat menyebar dengan sangat luas dalam hitungan detik. Penipu spiritual dan penyebar ajaran sesat dapat menjangkau audiens yang lebih besar dari sebelumnya, memanfaatkan ketidakpahaman, kerentanan emosional, atau kerinduan rohani orang banyak.
Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk tetap berpegang teguh pada ajaran-Nya seperti yang terekam dalam Kitab Suci, terus berdoa memohon hikmat dari Roh Kudus, dan senantiasa menguji setiap ajaran dengan dasar kebenaran Alkitab. Kewaspadaan bukan berarti kecurigaan yang tidak beralasan, melainkan sebuah sikap bijak untuk tidak mudah terombang-ambing oleh segala angin pengajaran, melainkan tetap berdiri kokoh dalam iman yang telah diajarkan kepada kita. Markus 13:6 adalah pengingat abadi untuk tetap fokus pada Yesus yang sejati, Sang Anak Domba Allah yang menebus dosa dunia, dan waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengalihkan pandangan dari Dia.