Markus 8:4 - "Beri Mereka Makan!"

"Dan murid-murid-Nya berkata kepada-Nya: "Bagaimana mungkin seseorang dapat memberi mereka makan roti di padang gurun ini?"

Roti & Ikan

Ayat Markus 8:4 adalah sebuah momen krusial dalam narasi Injil yang menyoroti keterbatasan manusia dan kebesaran kuasa ilahi. Ketika Yesus melihat kerumunan orang banyak yang telah mengikuti-Nya berhari-hari, bahkan sampai ke tempat terpencil tanpa perbekalan, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan. Ia tahu kebutuhan mereka, bukan hanya secara fisik tetapi juga secara spiritual. Namun, pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid-Nya, "Bagaimana mungkin seseorang dapat memberi mereka makan roti di padang gurun ini?" mencerminkan pandangan mereka yang terbatas pada sumber daya yang tersedia.

Di tengah kerumunan yang lapar, para murid dihadapkan pada sebuah tantangan yang tampak mustahil. Mereka hanya memiliki tujuh roti dan beberapa ikan, sebuah jumlah yang sangat tidak sebanding dengan ribuan orang yang hadir. Pertanyaan ini bukan sekadar ungkapan keputusasaan, melainkan juga sebuah pengakuan akan ketidakmampuan mereka sendiri untuk mengatasi situasi tersebut. Mereka telah melihat banyak mukjizat sebelumnya, namun dalam momen kritis ini, iman mereka mungkin goyah, dan logika duniawi tampaknya lebih dominan.

Jawaban Yesus datang bukan dari perhitungan matematis, melainkan dari keyakinan pada kuasa Bapa di surga. Ia meminta mereka untuk membawa apa yang mereka miliki, sekecil apa pun itu. Perintah Yesus, "Beri mereka makan!", memaksa para murid untuk bertindak, untuk menyerahkan perbekalan mereka yang terbatas ke dalam tangan-Nya. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua: bahwa bahkan ketika kita merasa memiliki sangat sedikit, ketika kita menyerahkannya kepada Tuhan, Dia dapat menggunakannya untuk hal-hal yang luar biasa. Mukjizat pemberian makan ribuan orang ini mengajarkan kita tentang kelimpahan kasih karunia Tuhan dan kemampuan-Nya untuk menyediakan kebutuhan kita melebihi apa yang bisa kita bayangkan.

Kisah ini menginspirasi kita untuk tidak terhalang oleh keterbatasan yang kita lihat. Seringkali, dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi "padang gurun" masalah, kebutuhan, atau tugas yang tampaknya terlalu besar untuk diatasi. Seperti para murid, kita mungkin bertanya, "Bagaimana mungkin?" Namun, teladan Yesus mengingatkan kita bahwa fokus kita seharusnya bukan pada kelangkaan, melainkan pada sumber ilahi yang tak terbatas. Dengan iman, kita dapat membawa persembahan kita yang sederhana – waktu, talenta, sumber daya, atau bahkan doa kita – ke hadapan-Nya. Tuhan yang berkuasa untuk menggandakan tujuh roti dan beberapa ikan, juga berkuasa untuk melakukan perkara besar melalui hidup kita, memelihara dan memberkati orang lain dengan cara yang tak terduga.

Jadi, setiap kali kita merasa putus asa menghadapi tantangan, mari kita ingat seruan Yesus: "Beri mereka makan!" Ini adalah panggilan untuk berpartisipasi dalam rencana-Nya, untuk melepaskan apa yang kita miliki ke dalam tangan-Nya, dan mempercayai bahwa Dia akan membuat segalanya cukup, bahkan berlimpah. Iman yang berani, dipersembahkan dengan rendah hati, adalah kunci untuk menyaksikan kuasa-Nya bekerja di dunia ini.