Dalam Matius 11 ayat 4, Yesus memberikan respons yang sangat bermakna kepada utusan Yohanes Pembaptis. Yohanes, yang berada di penjara karena memberitakan kebenaran, mengirimkan dua muridnya untuk bertanya kepada Yesus, "Engkaukah Dia yang akan datang itu, atau haruskah kami menunggu orang lain?" Pertanyaan ini lahir dari keraguan, mungkin karena situasi Yohanes yang memburuk dan fakta bahwa Mesias yang dinanti-nantikan belum sepenuhnya menguasai dunia dengan keadilan yang diharapkan.
Jawaban Yesus bukanlah pernyataan langsung "Ya, Aku adalah Mesias," melainkan sebuah deskripsi tentang pekerjaan yang sedang Dia lakukan. Yesus merujuk pada nubuat-nubuat dalam Kitab Yesaya, menunjukkan bahwa tanda-tanda yang menyertai pelayanan-Nya adalah bukti otentik dari kedatangan Kerajaan Allah. Ia berkata, "Pergilah, beritahukanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan dengar." Kemudian Ia merinci tanda-tanda tersebut: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin diberitakan Injil.
Poin-poin ini sangatlah fundamental. Yesus tidak hanya melakukan mukjizat fisik, tetapi juga mukjizat yang menyentuh aspek terdalam dari penderitaan manusia. Penglihatan bagi yang buta melambangkan pencerahan rohani; kemampuan berjalan bagi yang lumpuh menandakan pemulihan dan kebebasan; penyembuhan kusta menunjukkan pemulihan dari keterasingan dan kenajisan; pendengaran bagi yang tuli mengisyaratkan kemampuan untuk mendengar suara kebenaran; kebangkitan orang mati adalah puncak kuasa-Nya atas maut; dan yang terpenting, pemberitaan Injil kepada orang miskin. Ini menunjukkan bahwa pesan keselamatan Allah tidak terbatas pada mereka yang kaya atau berkuasa, tetapi justru menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Jawaban ini menunjukkan sifat pelayanan Yesus yang holistik. Ia peduli pada penderitaan fisik, sosial, dan rohani manusia. Melalui mukjizat-mukjizat ini, Yesus tidak hanya mengkonfirmasi identitas-Nya, tetapi juga menyatakan bahwa Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka, membawa pemulihan, harapan, dan keadilan. Pemberitaan Injil kepada orang miskin adalah inti dari pesan-Nya, yaitu bahwa setiap orang memiliki nilai di hadapan Allah dan berhak menerima kasih karunia-Nya.
Bagi Yohanes, mendengar laporan ini seharusnya cukup untuk meyakinkannya. Tanda-tanda yang dilakukan Yesus secara langsung mencerminkan nubuat-nubuat tentang karya Mesias. Meskipun Mesias yang datang itu mungkin tidak sama persis dengan gambaran Mesias yang militeristik atau pembebas politik yang diharapkan banyak orang pada masa itu, Yesus adalah Dia yang membawa kelepasan sejati – kelepasan dari dosa, penderitaan, dan bahkan kematian. Matius 11:4 adalah kesaksian yang kuat tentang siapa Yesus dan apa tujuan kedatangan-Nya ke dunia.