"Sama seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga halnya kelak pada akhir zaman."
Ayat Matius 13:40 merupakan bagian dari penutup perumpamaan yang Yesus ceritakan mengenai penabur benih. Perumpamaan ini begitu kaya makna, dan salah satu poin utamanya adalah bagaimana membedakan antara orang benar (benih yang baik) dan orang jahat (lalang). Dalam konteks kerajaan Allah, seringkali keduanya tumbuh berdampingan di dunia ini.
Yesus sendiri menjelaskan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya. Sang penabur benih adalah Anak Manusia (Yesus), ladang adalah dunia, benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan, dan lalang adalah anak-anak si jahat. Sang musuh yang menabur lalang adalah Iblis. Panen adalah akhir zaman, dan para penuai adalah malaikat.
Ayat 40 dengan tegas menyatakan apa yang akan terjadi pada lalang. Mereka akan dikumpulkan dan dibakar dalam api. Ini adalah gambaran yang kuat tentang penghakiman akhir. Di akhir zaman, pemisahan yang jelas akan terjadi. Tidak ada lagi keraguan atau ketidakpastian mengenai siapa milik siapa.
Api di sini sering diartikan sebagai gambaran penghukuman dan pembinasaan kekal bagi mereka yang menolak Tuhan dan terus hidup dalam dosa. Perumpamaan ini mengingatkan kita akan realitas kekal. Kehidupan yang kita jalani sekarang memiliki konsekuensi abadi. Pilihan untuk mengikuti Kristus atau mengabaikan-Nya akan menentukan tempat kita di akhir zaman.
Meskipun ayat ini berbicara tentang penghakiman, pesan utamanya bukanlah untuk menakut-nakuti tanpa harapan. Sebaliknya, ini adalah peringatan yang mendesak bagi kita semua untuk memeriksa hati dan hidup kita. Apakah kita benar-benar benih yang baik yang tumbuh di dalam Kerajaan Allah, ataukah kita membiarkan pengaruh "lalang" (dosa, kejahatan, godaan) tumbuh dalam hidup kita?
Perumpamaan ini juga mengajarkan kesabaran kepada para pengikut Kristus. Kita tidak dipanggil untuk menjadi hakim di dunia ini, mencoba mencabut "lalang" sendiri, karena kita bisa salah mencabut gandum yang baik. Tuhan akan melakukan pemisahan itu pada waktu-Nya. Tugas kita adalah untuk bertumbuh dalam kebenaran, menjadi terang, dan membagikan kabar baik Kristus.
Bagi mereka yang percaya, ayat ini memberikan kepastian. Sama seperti lalang akan dibakar, begitu pula benih yang baik akan dikumpulkan ke dalam lumbung Bapa. Ini adalah janji surga, tempat di mana orang benar akan berdiam bersama Allah selamanya. Pemisahan yang terjadi di akhir zaman bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari kehidupan kekal yang penuh sukacita dan kedamaian bagi umat pilihan-Nya.
Oleh karena itu, firman Tuhan dalam Matius 13:40 menjadi panggilan untuk hidup dengan kesadaran akan kekekalan, untuk terus bertumbuh dalam iman, dan untuk berharap pada penghakiman Tuhan yang adil, di mana gandum yang baik akan dikumpulkan dan lalang akan disingkirkan.