Mazmur 101:3

"Aku tidak akan mengajukan sesuatu yang mengikuti kelaliman di depan mataku; perbuatan orang-orang yang menyimpang dari pada-Ku kubenci; hal itu tidak akan melekat padaku."
PILIHAN BENAR TOLAK KEBENARAN

Ilustrasi visual tentang pilihan antara jalan yang benar dan yang keliru.

Mazmur 101:3 merupakan sebuah pernyataan deklaratif yang kuat dari seorang pemimpin, dalam hal ini, Raja Daud, mengenai prinsip-prinsip moral dan etika yang akan ia pegang teguh dalam pemerintahannya. Ayat ini bukan sekadar ungkapan pribadi, tetapi sebuah komitmen yang mendalam untuk hidup dalam kebenaran dan menjauhi segala bentuk kejahatan.

Frasa "Aku tidak akan mengajukan sesuatu yang mengikuti kelaliman di depan mataku" menunjukkan sebuah kesadaran diri yang tajam dan kemauan untuk aktif menolak godaan dan pengaruh negatif. Ini berarti seorang pemimpin yang berpegang pada prinsip ini tidak akan membiarkan dirinya dikuasai oleh keinginan yang tidak sesuai dengan standar kebenaran ilahi. Ia akan secara sadar mengarahkan pandangannya, pikirannya, dan tindakannya menjauhi hal-hal yang dapat membawa pada kesesatan.

Lebih lanjut, ayat ini menyatakan, "perbuatan orang-orang yang menyimpang dari pada-Ku kubenci." Kata "menyimpang" mengindikasikan pergerakan menjauhi jalan yang lurus, menjauhi prinsip-prinsip yang benar. Daud menyatakan kebenciannya terhadap perbuatan tersebut. Kebencian di sini bukanlah kebencian emosional yang destruktif, melainkan sebuah penolakan yang tegas terhadap prinsip-prinsip yang salah dan dampaknya. Ini adalah sikap aktif menolak, menentang, dan tidak berkompromi dengan kejahatan, ketidakadilan, atau segala bentuk penyimpangan moral.

Pernyataan penutup, "hal itu tidak akan melekat padaku," menegaskan tekad untuk menjaga integritas diri. Ini berarti ia tidak akan membiarkan kejahatan atau penyimpangan moral merasuki hidupnya, merusak karakternya, atau mencemari kepemimpinannya. Ini adalah gambaran tentang menjaga jarak aman dari segala sesuatu yang dapat mengotori hati dan tindakan.

Dalam konteks kepemimpinan, Mazmur 101:3 memberikan fondasi yang kokoh. Seorang pemimpin yang menggemakan ayat ini akan menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya. Ia tidak hanya diharapkan untuk membuat keputusan yang adil, tetapi juga untuk memiliki karakter yang luhur. Menolak kelaliman berarti juga menolak korupsi, nepotisme, penindasan, dan segala bentuk ketidakadilan. Membenci perbuatan yang menyimpang adalah sikap proaktif dalam menegakkan hukum dan kebenaran.

Penerapan ayat ini melampaui ranah politik atau kepemimpinan formal. Setiap individu dapat menjadikan Mazmur 101:3 sebagai panduan hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Pilihan-pilihan tersebut seringkali menguji integritas kita. Akankah kita memilih jalan yang mudah namun salah, atau jalan yang benar meskipun sulit? Akankah kita terpengaruh oleh gaya hidup yang menyimpang, ataukah kita akan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur?

Kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan adalah kehidupan yang sadar akan pentingnya menjaga hati dan pikiran dari pengaruh buruk. Ini adalah sebuah perjuangan rohani yang berkelanjutan, di mana kita secara aktif memilih untuk tidak terjerumus dalam dosa atau kesalahan. Mazmur 101:3 menginspirasi kita untuk memiliki standar moral yang tinggi, untuk selalu bersikap waspada terhadap godaan, dan untuk berkomitmen pada integritas dalam setiap aspek kehidupan kita.