Mazmur 102:12

Tetapi Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk selama-lamanya, dan ingatan-Mu turun-temurun.

Ingatan Abadi

Ayat ini, "Tetapi Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk selama-lamanya, dan ingatan-Mu turun-temurun," adalah sebuah pernyataan iman yang sangat mendalam, terutama ketika direnungkan di tengah perubahan dan kefanaan dunia ini. Mazmur ini sering kali diucapkan dalam konteks penderitaan dan permohonan kepada Tuhan, namun di tengah kesengsaraan, penulis menemukan jangkar harapan yang tak tergoyahkan: keabadian Tuhan.

Frasa "bersemayam untuk selama-lamanya" menekankan sifat Tuhan yang kekal dan tidak berubah. Di dunia yang terus bergerak, di mana segala sesuatu pasti mengalami perubahan—bangunan runtuh, kerajaan jatuh, bahkan generasi manusia silih berganti—Tuhan tetaplah sama. Kehadiran-Nya tidak dibatasi oleh waktu. Dia adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Kenyataan ini memberikan ketenangan luar biasa bagi jiwa yang mencari kepastian. Di tengah badai kehidupan, kita tahu ada satu tempat perlindungan yang teguh, yaitu pribadi Tuhan sendiri.

Lebih lanjut, "ingatan-Mu turun-temurun" membawa dimensi yang lebih personal dan penuh kasih. Ini bukan hanya tentang keabadian Tuhan dalam arti abstrak, tetapi juga tentang kesetiaan-Nya yang terus menerus dari generasi ke generasi. Tuhan tidak hanya ada, tetapi Dia juga mengingat dan peduli pada umat-Nya sepanjang sejarah. Janji-janji-Nya berlaku tidak hanya untuk satu individu atau satu zaman, tetapi diteruskan dari orang tua kepada anak, dari satu angkatan kepada angkatan berikutnya. Ini mengingatkan kita pada perjanjian-perjanjian Tuhan yang telah Dia buat, dan bagaimana Dia selalu setia menepatinya.

Bagi kita yang hidup saat ini, ayat ini adalah pengingat yang kuat. Meskipun kita mungkin menghadapi tantangan yang unik di zaman kita, kita tidak sendirian. Tuhan yang sama yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, yang memberikan hikmat kepada Salomo, dan yang hadir bagi para rasul, adalah Tuhan yang sama yang hadir bagi kita hari ini. Ingatan-Nya yang turun-temurun berarti Dia memahami sejarah kita, kebutuhan kita, dan harapan kita. Dia melihat perjuangan kita, mendengar doa kita, dan merencanakan kebaikan bagi kita, sama seperti Dia telah melakukannya untuk umat-Nya di masa lalu.

Dalam menghadapi ketidakpastian dunia, merenungkan Mazmur 102:12 memberikan fondasi yang kuat. Keabadian dan kesetiaan Tuhan adalah batu penjuru iman kita. Ini adalah sumber kekuatan, penghiburan, dan harapan yang takkan pernah padam. Ingatan-Nya yang abadi memastikan bahwa kita tidak akan pernah dilupakan, dan bahwa kehadiran-Nya yang kekal adalah jaminan masa depan kita.