Mazmur 102:21

"Supaya orang dapat memberitakan di Sion nama TUHAN, dan puji-pujian-Nya di Yerusalem,"
Ikon simbol kemuliaan dan pujian
Simbol keagungan dan ungkapan syukur.

Firman Tuhan dalam Mazmur 102:21 bukan sekadar sebuah pernyataan, melainkan sebuah janji dan sebuah panggilan. Ayat ini membuka jendela ke dalam rencana ilahi, yang berpusat pada pengungkapan kemuliaan-Nya kepada dunia. Ia berjanji bahwa di Sion, pusat ibadah dan kehadiran-Nya, nama-Nya akan dinyatakan. Dan di Yerusalem, kota kedamaian dan pusat pemerintahan-Nya, pujian-pujian atas perbuatan-Nya akan bergema.

Konteks mazmur ini sering kali berbicara tentang penderitaan dan pemulihan. Namun, di tengah keputusasaan, sang pemazmur dipenuhi dengan harapan akan tindakan Tuhan yang akan datang. Pengakuan atas kekekalan dan kebesaran Tuhan menjadi dasar keyakinan bahwa Dia akan campur tangan dan memulihkan umat-Nya. Ayat 21 ini menyoroti tujuan akhir dari pemulihan tersebut: agar kemuliaan Tuhan dapat dinyatakan dan diketahui oleh banyak orang.

Pemberitaan nama Tuhan di Sion dan pujian di Yerusalem bukanlah sekadar ritual keagamaan yang terisolasi. Ini adalah manifestasi dari karya penyelamatan dan pemeliharaan Tuhan yang harus dibagikan. Sion dan Yerusalem dalam konteks ini melambangkan tempat dan komunitas di mana kebenaran Tuhan dinyatakan secara konkret. Ketika umat Tuhan mengalami kebaikan dan kuasa-Nya, hal itu menjadi kesaksian yang hidup.

Bagi kita saat ini, janji ini tetap relevan. Melalui kehidupan yang mencerminkan karakter Kristus, melalui perkataan yang memuliakan nama-Nya, dan melalui tindakan kasih yang lahir dari anugerah-Nya, kita menjadi Sion dan Yerusalem modern. Komunitas orang percaya dipanggil untuk menjadi terang yang memancarkan kemuliaan Tuhan di tengah dunia. Setiap individu yang mengalami pemulihan, kelepasan, atau jawaban doa dari Tuhan memiliki kesempatan untuk menjadi saksi.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa tujuan akhir dari segala sesuatu adalah untuk kemuliaan Tuhan. Segala perbuatan-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, layak mendapatkan pujian. Ketika kita menyanyikan lagu pujian, ketika kita berbagi kesaksian, atau ketika kita hidup dengan integritas, kita sedang memenuhi panggilan yang tertulis dalam Mazmur 102:21. Ini adalah undangan untuk menjadi bagian dari narasi agung Tuhan, di mana nama-Nya dipermuliakan dan pujian-Nya dinyatakan dari generasi ke generasi.

Mari kita renungkan bagaimana kita dapat secara aktif memberitakan nama Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah melalui perkataan kita, perbuatan kita, atau bahkan melalui doa-doa kita, setiap kesempatan adalah sarana untuk menggemakan pujian kepada Dia yang kekal. Karena pada akhirnya, inilah inti dari iman kita: untuk menyaksikan dan menyatakan keagungan Tuhan kepada seluruh dunia.