Ia tidak memperlakukan mereka dengan buruk dan Ia memperingatkan raja-raja: "Janganlah sentuh pribadi-pribadi yang diurapi-Ku, janganlah berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!"
Ayat Mazmur 105:14 ini merupakan pengingat yang kuat tentang bagaimana Allah menjaga dan melindungi umat-Nya, serta orang-orang yang Dia pilih untuk melayani-Nya. Frasa "Janganlah sentuh pribadi-pribadi yang diurapi-Ku" dan "janganlah berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku" bukanlah sekadar larangan biasa, melainkan sebuah proklamasi otoritas ilahi yang menegaskan betapa berharganya mereka di mata Tuhan.
Dalam konteks sejarah bangsa Israel, ayat ini seringkali dikaitkan dengan pengalaman mereka di Mesir. Meskipun bangsa Israel diperbudak dan menderita, Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Sebaliknya, Dia campur tangan secara luar biasa untuk membebaskan mereka dari tangan Firaun dan bangsa Mesir. Allah menunjukkan bahwa siapa pun yang mencoba menindas atau mencelakai umat pilihan-Nya, mereka sedang menantang kehendak dan kuasa Sang Pencipta sendiri.
Konsep "diurapi" merujuk pada individu yang secara khusus ditahbiskan atau dipilih oleh Tuhan untuk tugas atau kedudukan tertentu. Ini bisa mencakup para nabi, imam, dan raja-raja dalam Perjanjian Lama. Mereka mewakili otoritas dan tujuan ilahi di bumi. Oleh karena itu, menyerang mereka berarti menentang Allah yang telah mengurapi mereka. Tuhan sendiri yang akan membela mereka yang telah Dia tetapkan.
Lebih dari sekadar perlindungan fisik, ayat ini juga berbicara tentang penjagaan spiritual dan integritas. Tuhan menghendaki agar umat-Nya dapat beribadah dan melayani-Nya dengan bebas, tanpa ancaman atau penganiayaan dari pihak luar. Penjagaan ini memberikan rasa aman dan keyakinan bahwa meskipun menghadapi kesulitan, ada kuasa yang lebih besar yang bekerja untuk kepentingan mereka yang taat.
Bagi kita di masa kini, Mazmur 105:14 tetap relevan. Ia mengajarkan kita tentang kesetiaan Allah kepada umat-Nya dan kepada mereka yang melayani-Nya. Ini adalah janji perlindungan ilahi yang melampaui batas-batas waktu dan tempat. Ketika kita melihat orang-orang percaya dianiaya atau dilukai karena iman mereka, ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan melihat, peduli, dan akan bertindak sesuai dengan keadilan-Nya.
Kita juga dipanggil untuk menghormati dan tidak mencelakai mereka yang telah Tuhan tetapkan untuk melayani, baik dalam peran formal maupun informal dalam komunitas iman. Sikap hormat ini bukan hanya tentang orangnya, tetapi tentang menghormati pekerjaan dan panggilan yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Perintah ini menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan kesatuan di antara umat Tuhan, serta menolak segala bentuk penindasan atau kekerasan yang ditujukan kepada mereka yang hidup dalam ketaatan kepada Allah. Mazmur 105:14 adalah seruan ilahi untuk penghormatan, perlindungan, dan pengakuan atas kedaulatan Tuhan dalam memilih dan memelihara hamba-hamba-Nya.