Mazmur 105:28

"Ia mendatangkan kegelapan dan menjadi gelap, dan mereka tidak menentang firman-Nya."

Tuhan Mengubah Kegelapan Menjadi Terang

Kekuatan Ilahi dalam Mengubah Keadaan

Mazmur 105:28 adalah sebuah ayat yang singkat namun sarat makna, mengungkapkan kuasa dan kedaulatan Tuhan atas segala ciptaan, termasuk perubahan keadaan yang paling drastis sekalipun. Ayat ini merujuk pada salah satu dari sepuluh tulah yang menimpa Mesir, ketika Tuhan mendatangkan kegelapan pekat selama tiga hari. Kegelapan ini bukan sekadar ketiadaan cahaya, melainkan kegelapan yang dapat diraba, yang membatasi ruang gerak dan penglihatan manusia. Ini adalah manifestasi nyata dari kekuasaan ilahi yang mampu mengubah realitas fisik sesuai dengan kehendak-Nya.

Penting untuk dicatat bahwa kegelapan ini datang sebagai respons terhadap ketidaktaatan dan penolakan Firaun untuk melepaskan bangsa Israel. Tuhan tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya, tetapi juga keadilan-Nya. "Dan mereka tidak menentang firman-Nya" menggarisbawahi kepatuhan alam semesta dan kekuatan-kekuatan yang ada di dalamnya terhadap firman Tuhan. Bahkan kegelapan yang menakutkan pun tunduk pada perintah-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa tidak ada kekuatan di alam semesta, sekecil atau sebesar apapun, yang dapat menentang firman dan kehendak Tuhan.

Pelajaran dari Kegelapan

Merenungkan Mazmur 105:28 memberikan beberapa pelajaran penting bagi kehidupan kita. Pertama, kita diingatkan akan kekuasaan mutlak Tuhan. Dia adalah pencipta dan pemelihara alam semesta, dan segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya. Ketika kita menghadapi situasi yang gelap, penuh ketidakpastian, atau bahkan terasa menakutkan dalam hidup kita, kita dapat bersandar pada keyakinan bahwa Tuhan berkuasa atas semua itu. Dia dapat mengubah kegelapan itu menjadi terang, kesedihan menjadi sukacita, dan kekalahan menjadi kemenangan.

Kedua, ayat ini berbicara tentang pentingnya ketaatan terhadap firman Tuhan. Sama seperti kegelapan dan kekuatan alam tunduk pada firman-Nya, kita pun dipanggil untuk menundukkan diri pada kehendak-Nya. Menentang firman Tuhan seringkali membawa kita pada kegelapan yang lebih dalam, baik secara rohani maupun emosional. Sebaliknya, ketika kita taat, kita membuka diri pada berkat dan tuntunan-Nya, yang akan membawa kita keluar dari kegelapan menuju terang kehidupan yang sejati.

Ketiga, peristiwa ini menjadi pengingat akan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya. Di tengah kesulitan dan penindasan, Tuhan bertindak untuk membebaskan umat-Nya. Kegelapan yang menimpa Mesir adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membawa Israel keluar dari perbudakan. Ini menunjukkan bahwa bahkan ketika keadaan tampak paling suram, Tuhan selalu bekerja untuk kebaikan umat-Nya. Dia tidak pernah meninggalkan mereka yang berseru kepada-Nya.

Mengalami Terang-Nya

Dalam konteks yang lebih luas, firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Ketika kita merasa tersesat dalam kegelapan dosa, kebingungan, atau keputusasaan, kita dapat berpaling kepada firman-Nya. Melalui pengajaran Alkitab, doa, dan persekutuan dengan orang percaya, kita dapat mengalami terang Kristus yang mengusir segala kegelapan. Yesus Kristus sendiri menyatakan, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).

Mazmur 105:28 mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk menciptakan cahaya dari kegelapan yang paling pekat. Dia dapat mengubah segala sesuatu. Mari kita belajar untuk mempercayai kuasa-Nya, menaati firman-Nya, dan hidup dalam terang-Nya. Biarkan ayat ini menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi kita, mengetahui bahwa Tuhan yang mampu mendatangkan kegelapan yang menakutkan, juga memiliki kuasa untuk membawa kita keluar dari segala kegelapan menuju terang abadi-Nya.