"Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, terhadap Abraham, hamba-Nya."
Ayat Mazmur 105:42 adalah sebuah pengingat yang indah tentang kesetiaan dan janji Allah. Dalam ayat ini, kita melihat bagaimana Tuhan secara khusus mengingat firman-Nya yang kudus, yang diberikan kepada Abraham. Ini bukan sekadar ingatan biasa, melainkan sebuah penegasan bahwa janji-janji-Nya adalah kokoh, tidak lekang oleh waktu, dan akan selalu Ia tepati. Abraham, seorang tokoh penting dalam sejarah iman, menerima janji-janji besar dari Tuhan, termasuk janji tentang keturunan yang banyak dan bahwa melalui dirinya segala bangsa di bumi akan diberkati. Mazmur ini menegaskan bahwa Tuhan tidak melupakan janji tersebut.
Fokus pada "firman-Nya yang kudus" menunjukkan betapa seriusnya Tuhan memandang perkataan-Nya. Perkataan-Nya bukan hanya sekadar suara, tetapi adalah kebenaran ilahi yang memiliki kekuatan dan tujuan. Ketika Dia berfirman, Dia mengikat diri-Nya pada perkataan itu. Bagi Abraham, firman ini memberikan harapan, arah, dan identitas. Melalui firman ini, Abraham dipanggil untuk meninggalkan negerinya, menantikan keturunan, dan hidup dalam sebuah perjanjian dengan Tuhan. Mazmur 105:42 mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Allah yang setia pada janji-Nya, bahkan kepada generasi yang jauh setelah Abraham.
Bagaimana relevansi ayat ini bagi kita hari ini? Tuhan yang sama yang mengingat janji-Nya kepada Abraham adalah Tuhan yang sama yang berjanji kepada kita melalui Kristus. Perjanjian baru yang telah diteguhkan melalui pengorbanan Yesus Kristus adalah bukti terbesar dari kesetiaan-Nya. Setiap firman yang tertulis dalam Alkitab adalah bagian dari firman-Nya yang kudus, dan setiap janji keselamatan, pengampunan, dan pemeliharaan di dalamnya dapat kita pegang dengan iman. Ayat ini mengajak kita untuk tidak ragu-ragu dalam mengandalkan Tuhan. Seperti Abraham yang hidup dalam penantian dan kepercayaan, kita pun dipanggil untuk hidup dalam keyakinan bahwa Tuhan akan menggenapi segala janji-Nya.
Kejadian ini juga menekankan pentingnya mengingat kebaikan Tuhan di masa lalu. Mazmur ini ditulis untuk mengingatkan bangsa Israel akan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan di masa lalu, termasuk bagaimana Dia memelihara mereka di padang gurun dan membawa mereka masuk ke tanah perjanjian, semua berakar pada janji-Nya kepada Abraham. Dengan mengingat bagaimana Tuhan setia di masa lalu, kita diberi kekuatan dan keyakinan untuk menghadapi masa kini dan masa depan. Tuhan yang sama yang setia kepada Abraham, pasti akan setia kepada kita juga.
Jadi, Mazmur 105:42 bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi sebuah deklarasi iman tentang karakter Allah yang tidak berubah. Ia adalah Allah yang berdaulat, kudus, dan terutama, setia. Ia mengingat dan menepati janji-Nya. Mari kita taruh kepercayaan kita sepenuhnya kepada-Nya, dan hidup dalam pengharapan yang teguh akan janji-janji-Nya yang senantiasa terpenuhi.
Pelajari lebih lanjut tentang kesetiaan Tuhan dalam Mazmur 105.