Mazmur 109:16

"Karena ia tidak ingat menunjukkan kasih, melainkan menganiaya orang yang tertindas, orang miskin dan orang yang sakit, bahkan orang yang lemah untuk dibunuh."
Timbangan keadilan ilahi, melambangkan kebenaran dan pertanggungjawaban.

Mazmur 109:16 adalah ayat yang menggugah yang menyoroti keseriusan dosa yang berkaitan dengan ketidakpedulian terhadap penderitaan sesama, dan konsekuensi yang mengikuti perbuatan semacam itu. Ayat ini menggambarkan sebuah pola perilaku yang sangat tercela: seseorang yang memilih untuk mengabaikan kasih dan justru memilih jalan kekejaman terhadap mereka yang paling rentan. Frasa "tidak ingat menunjukkan kasih" bukan sekadar lupa, melainkan penolakan aktif untuk berbuat baik dan berempati.

Lebih jauh lagi, ayat ini merinci jenis-jenis individu yang menjadi sasaran kezaliman: "orang yang tertindas, orang miskin dan orang yang sakit, bahkan orang yang lemah untuk dibunuh." Kategori-kategori ini mencerminkan mereka yang paling membutuhkan perlindungan, bantuan, dan kebaikan hati. Justru merekalah yang menjadi objek dari kebencian dan kekerasan. Ini adalah gambaran yang suram tentang hati yang telah mengeras, yang melihat kelemahan bukan sebagai panggilan untuk menolong, tetapi sebagai kesempatan untuk berkuasa dan menyakiti.

Dalam konteks yang lebih luas, Mazmur 109 seringkali dilihat sebagai doa pemazmur yang memohon keadilan ilahi terhadap musuh-musuhnya. Ayat ini berfungsi sebagai salah satu alasan mengapa pemazmur merasa perlu memohon campur tangan Tuhan. Perilaku yang digambarkan di sini adalah pelanggaran mendasar terhadap hukum kasih dan keadilan. Tuhan, dalam sifat-Nya yang adil dan penuh kasih, tidak akan membiarkan kekejaman semacam ini berlalu begitu saja.

Pemahaman terhadap ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hati agar tetap peka terhadap kebutuhan orang lain, terutama mereka yang berada dalam kesulitan. Sikap acuh tak acuh terhadap penderitaan sesama, apalagi dengan sengaja menyakiti mereka yang lemah, adalah sesuatu yang sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan. Ayat ini menjadi seruan agar kita senantiasa bertindak dengan belas kasih, keadilan, dan kehormatan, mencerminkan karakter Ilahi dalam interaksi kita sehari-hari. Keadilan ilahi bukan hanya tentang hukuman bagi yang bersalah, tetapi juga penegakan kebaikan dan pemulihan bagi yang tertindas.

Keadilan yang dijanjikan dalam Kitab Suci selalu berakar pada kasih. Tuhan melihat setiap tindakan kekejaman dan ketidakadilan. Ia adalah pembela orang miskin, janda, dan yatim piatu. Mazmur 109:16 menjadi pengingat kuat bahwa perbuatan kita, baik yang tersembunyi maupun yang terlihat, akan menghadapi pertanggungjawaban. Oleh karena itu, marilah kita berusaha hidup sesuai dengan nilai-nilai kasih dan keadilan, menjadi agen kebaikan di dunia ini, dan percaya bahwa Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya pada waktu yang tepat.