Mazmur 118:27

"Biarlah perayaan diadakah dengan tali-tali sampai ke sudut-sudut mezbah!"

Mazmur 118:27 adalah seruan yang membangkitkan semangat untuk merayakan dan memuliakan Tuhan. Ayat ini bukan sekadar sebuah kalimat, melainkan sebuah undangan untuk menghidupkan sukacita dan rasa syukur dalam ibadah. "Biarlah perayaan diadakah dengan tali-tali sampai ke sudut-sudut mezbah!" menggambarkan sebuah perayaan yang meriah, penuh dengan semangat, dan menjangkau setiap aspek kehidupan, bahkan hingga ke tempat yang paling suci sekalipun, yaitu mezbah.

Kata "perayaan" dalam konteks ini merujuk pada momen sukacita, rasa terima kasih, dan pengakuan atas kebaikan Tuhan. Ini bukan perayaan biasa, melainkan perayaan yang memiliki kedalaman spiritual. Penggunaan kata "tali-tali" dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara. Ada yang melihatnya sebagai simbol pengorbanan yang dipersembahkan di mezbah, di mana tali-tali digunakan untuk mengikat hewan kurban. Namun, lebih dari itu, tali-tali juga bisa melambangkan kekuatan, keterikatan, dan jangkar. Dalam pengertian ini, perayaan itu harus kuat, mengikat hati kita kepada Tuhan, dan menjadi jangkar yang kokoh dalam iman.

"Sampai ke sudut-sudut mezbah" menunjukkan bahwa perayaan dan pujian itu harus mencakup segalanya. Tidak ada bagian dari kehidupan kita yang boleh terlepas dari pengakuan atas kebesaran Tuhan. Mezbah adalah pusat ibadah, tempat di mana umat berkomunikasi dengan Tuhan, menerima pengampunan, dan mempersembahkan hati mereka. Membawa perayaan hingga ke sudut-sudut mezbah berarti bahwa seluruh hidup kita, mulai dari keinginan terdalam hingga tindakan sehari-hari, harus menjadi bagian dari ibadah dan pujian kepada Sang Pencipta.

Dalam kehidupan modern, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan kesibukan. Namun, Mazmur 118:27 mengingatkan kita untuk menyisihkan waktu untuk perayaan spiritual. Ini bisa diwujudkan melalui berbagai cara: dalam doa pribadi, dalam ibadah jemaat, dalam pujian dan penyembahan, atau bahkan dalam tindakan kasih kepada sesama yang mencerminkan kasih Tuhan. Perayaan yang dimaksud adalah sebuah ekspresi hati yang tulus, yang mengakui bahwa semua berkat, perlindungan, dan kasih karunia datang dari Tuhan.

Mengangkat pujian sampai ke sudut-sudut mezbah juga berarti bahwa iman kita tidak boleh hanya sebatas teori atau ritual semata. Iman harus dihidupi dalam setiap aspek kehidupan kita. Ketika kita menghadapi kesulitan, perayaan dalam keyakinan akan pertolongan Tuhan dapat memberikan kekuatan. Ketika kita menerima berkat, perayaan dalam rasa syukur memelihara kerendahan hati. Ayat ini adalah pengingat bahwa kehidupan yang dipenuhi dengan kehadiran Tuhan adalah kehidupan yang selalu dalam perayaan iman. Mari kita nyanyikan pujian, angkat tangan, dan biarkan sukacita kita menjangkau setiap sudut kehidupan, mencerminkan kemuliaan Tuhan yang tak terbatas.

Biarlah perayaan iman kita terus berkobar, memuliakan Dia dalam segala hal!