Oleh sebab David, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak wajah orang yang Engkau urapi.
Mazmur 132:10 adalah sebuah seruan doa yang mendalam, memohon agar Tuhan tidak berpaling muka dari hamba-Nya yang telah diurapi, merujuk secara khusus kepada Raja Daud. Ayat ini kaya akan makna spiritual dan teologis, menggarisbawahi hubungan antara kesetiaan Tuhan dan janji-janji-Nya yang kekal. Kata "menolak wajah" dalam konteks Alkitab seringkali berarti mengabaikan, tidak mendengarkan, atau tidak menerima. Permohonan ini menunjukkan sebuah pengakuan akan kerentanan manusiawi dan kebutuhan yang terus-menerus akan hadirat serta perkenanan Tuhan.
Konteks ayat ini sering dikaitkan dengan pemindahan Tabut Perjanjian ke Yerusalem oleh Raja Daud. Daud memiliki kerinduan yang besar untuk membangun rumah bagi Tuhan dan menempatkan Tabut, simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya, di tempat yang layak. Perjuangan dan pengabdian Daud kepada Tuhan menjadi dasar permohonan ini. Ia memohon agar, demi pengabdian dan kesetiaannya, doanya dan permohonan umat yang ia pimpin tidak diabaikan oleh Tuhan. Ini adalah sebuah prinsip penting dalam hubungan antara manusia dan Allah: kesetiaan dan pengabdian seringkali membuka pintu bagi perkenanan dan berkat.
Lebih luas lagi, ayat ini juga dapat dipahami dalam terang janji-janji Tuhan kepada Daud. Tuhan berjanji bahwa keturunannya akan memerintah selamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya (2 Samuel 7:16). Ketika pemazmur berdoa agar Tuhan tidak menolak wajah "orang yang Engkau urapi," ini juga mencakup harapan akan pemenuhan janji ilahi tersebut. Tuhan yang telah mengurapi Daud sebagai raja juga diharapkan akan terus menunjukkan belas kasihan dan kesetiaan-Nya kepada keturunan serta umat yang Ia pilih.
Dalam pengertian yang lebih luas dan rohani, ayat ini bisa diaplikasikan pada Kristus Yesus, Sang Mesias yang merupakan keturunan Daud. Kita yang telah diurapi oleh Roh Kudus melalui iman kepada Kristus, juga dapat berseru kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa Ia tidak akan menolak kita. Kasih karunia dan janji-janji Tuhan yang dinyatakan dalam Kristus menjadi dasar yang kokoh bagi kita untuk mendekat kepada-Nya, mengetahui bahwa kita diterima karena pengorbanan Anak-Nya. Doa ini mengingatkan kita akan pentingnya iman yang teguh dan kesetiaan kepada Tuhan, serta keyakinan akan anugerah-Nya yang tak terbatas.
Inti dari Mazmur 132:10 adalah permohonan agar Tuhan senantiasa memandang umat-Nya dengan kasih, mendengarkan doa-doa mereka, dan melanjutkan karya-Nya dalam hidup mereka, demi pengorbanan dan kesetiaan hamba-hamba-Nya yang telah Ia pilih dan urapi. Ini adalah pengingat yang menghibur bahwa Tuhan melihat kesetiaan kita, bahkan dalam kerentanan kita, dan janji-janji-Nya adalah sah dan kekal.