"Sebab TUHAN memilih Sion, Ia menginginkannya menjadi tempat kediaman-Nya."
Mazmur 132:15 menegaskan sebuah kebenaran fundamental dalam iman: pilihan ilahi dan kekudusan tempat tinggal Tuhan. Ayat ini berbicara tentang Sion, yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi tempat kediaman-Nya. Ini bukan sekadar pilihan acak, melainkan sebuah keputusan yang disengaja, penuh kasih, dan memiliki tujuan ilahi yang mendalam. Sion, khususnya Bukit Sion di Yerusalem, memiliki arti penting yang tak tergantikan dalam narasi Alkitab sebagai pusat ibadah dan kehadiran Tuhan di bumi.
Pilihan Tuhan terhadap Sion bukan hanya soal lokasi geografis, tetapi lebih kepada manifestasi kehadiran-Nya yang kudus. Kehadiran Tuhan membuat suatu tempat menjadi kudus. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan menghendaki hubungan yang intim dan kudus dengan umat-Nya. Pemilihan Sion adalah fondasi dari janji-janji Tuhan kepada umat Israel, menjadi tanda kasih setia-Nya yang tak berkesudahan.
Ketika Tuhan memilih suatu tempat untuk berdiam, pasti ada berkat yang mengalir darinya. Mazmur 132:15 menjadi pembuka untuk memahami aliran berkat yang tak terputus. Di tempat kediaman-Nya, Tuhan berjanji untuk melimpahi umat-Nya dengan berkat-berkat yang berlimpah. Berkat ini tidak terbatas pada hal-hal materi semata, tetapi juga mencakup kedamaian, perlindungan, sukacita, dan hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta.
Ayat ini mengajarkan kita bahwa sumber segala kebaikan dan berkat adalah Tuhan sendiri. Dengan memilih Sion sebagai tempat kediaman-Nya, Tuhan menyatakan bahwa Dia ingin terus menerus berbagi kebaikan-Nya. Bagi orang percaya, Sion menjadi gambaran rohani dari kehadiran Kristus di tengah-tengah kita. Melalui Kristus, kita mendapatkan akses penuh kepada berkat-berkat rohani yang melimpah ruah. Kita diajak untuk hidup dalam kesadaran akan kehadiran-Nya, sehingga kita dapat terus menikmati aliran berkat-Nya setiap hari.
Dalam pemahaman Kristen, Sion memiliki makna yang lebih luas. Selain merujuk pada Yerusalem fisik, Sion juga melambangkan gereja, yaitu tubuh Kristus yang terdiri dari orang-orang percaya. Mazmur 132:15, dalam konteks ini, berbicara tentang bagaimana Tuhan memilih gereja untuk menjadi tempat kediaman-Nya melalui Roh Kudus. Kehadiran Roh Kudus di dalam diri setiap orang percaya dan di tengah-tengah persekutuan gereja menjadikan kita bait-Nya yang kudus.
Ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bahwa Tuhan menghendaki kita menjadi rumah-Nya. Pilihan ini membawa tanggung jawab untuk hidup kudus dan memuliakan nama-Nya. Sama seperti Sion fisik dipenuhi dengan ibadah dan pujian, demikian pula kita dipanggil untuk menjadikan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan di hadapan-Nya. Kesadaran akan Tuhan memilih Sion sebagai tempat kediaman-Nya adalah sumber kekuatan dan pengharapan. Berkat yang mengalir dari kehadiran-Nya akan terus menopang kita dalam setiap aspek kehidupan, menjadikan kita saksi akan kasih dan kuasa-Nya di dunia.