Mazmur 140:2 - Pertolongan Dari Kejahatan

"Lepaskan aku, TUHAN, dari tangan orang fasik, lindungi aku dari orang yang melakukan kekerasan, yang merancang kejahatan dalam hati dan berniat mengadakan peperangan setiap hari."

Doa dalam Mazmur 140:2 ini adalah sebuah permohonan yang sangat kuat kepada Tuhan, diucapkan dalam situasi yang penuh ancaman dan bahaya. Daud, yang kemungkinan besar adalah penulis mazmur ini, sedang menghadapi musuh-musuh yang tidak hanya berniat jahat, tetapi juga secara aktif merencanakan dan mempersiapkan diri untuk menimbulkan penderitaan. Ayat ini menggarisbawahi sifat mendesak dan serius dari ancaman yang dihadapinya.

Frasa "tangan orang fasik" dan "orang yang melakukan kekerasan" melukiskan gambaran tentang individu atau kelompok yang perilakunya jauh dari kebenaran dan keadilan. Mereka tidak ragu untuk menggunakan paksaan, intimidasi, atau kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Lebih mengerikan lagi, kejahatan mereka tidak hanya spontan, tetapi "merancang kejahatan dalam hati". Ini menunjukkan niat yang mendalam, perencanaan yang matang, dan kebencian yang tersembunyi yang siap meledak kapan saja.

Ancaman yang dihadapi begitu konstan sehingga Daud menggambarkannya sebagai "merancang kejahatan dalam hati dan berniat mengadakan peperangan setiap hari." Ini bukan sekadar ancaman sesekali, tetapi situasi yang terus-menerus menekan, di mana musuh selalu mencari celah untuk menyerang. Dalam keadaan seperti ini, rasa takut, kecemasan, dan ketidakamanan pasti sangat membebani.

Namun, di tengah badai kepedihan ini, muncul sebuah seruan yang teguh: "Lepaskan aku, TUHAN, lindungi aku." Daud tidak bersandar pada kekuatannya sendiri atau strategi manusiawi semata. Ia mengakui keterbatasannya dan sepenuhnya menyerahkan dirinya kepada perlindungan dan intervensi Ilahi. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi kejahatan yang terorganisir dan kekerasan yang mengancam, sumber pertolongan kita yang sejati adalah Tuhan.

Ayat ini menjadi pengingat penting bagi setiap orang yang pernah merasa terancam oleh pengaruh negatif, manipulasi, atau tindakan kejam dari orang lain. Doa ini mengajarkan bahwa kita dapat membawa beban kita kepada Tuhan. Kita bisa memohon perlindungan-Nya, memohon agar Ia melepaskan kita dari situasi yang membahayakan, dan mengandalkan-Nya untuk menjaga hati dan pikiran kita dari kehancuran yang ditimbulkan oleh kejahatan. Dengan mempercayakan diri kepada Tuhan, kita menemukan kedamaian dan kekuatan, bahkan ketika dikelilingi oleh ancaman.

Melalui permohonan ini, kita belajar untuk melihat Tuhan sebagai benteng pertahanan kita yang tak tergoyahkan. Kejahatan mungkin tampak kuat dan menakutkan, tetapi kekuasaan Tuhan jauh lebih besar. Ia mampu menggagalkan rencana orang fasik dan melindungi mereka yang berseru kepada-Nya.

Untuk mendalami lebih lanjut, Anda bisa membaca seluruh Mazmur 140 dan renungkan konteks serta aplikasi praktisnya dalam kehidupan Anda. Pelajari Mazmur 140