Mazmur 35:11 adalah salah satu ayat yang sangat menggugah hati, mengungkapkan sebuah pergumulan yang akrab bagi banyak orang: menghadapi kesaksian palsu dan tuduhan yang tidak berdasar. Dalam konteks Kitab Mazmur, ayat ini sering kali dilihat sebagai ungkapan dari Daud yang sedang dianiaya dan difitnah oleh musuh-musuhnya. Namun, relevansinya tidak terbatas pada zaman kuno; ia bergema kuat dalam kehidupan modern, di mana kebohongan dan manipulasi dapat menyebar dengan cepat, menciptakan kesulitan dan penderitaan bagi individu.
Ayat ini menggambarkan dua elemen utama: "saksi-saksi dusta" dan "menanyai aku tentang hal-hal yang tidak kuketahui." Saksi-saksi dusta merujuk pada orang-orang yang memberikan kesaksian yang tidak benar, baik secara sengaja maupun tidak. Mereka mungkin didorong oleh kebencian, iri hati, keinginan untuk menjatuhkan orang lain, atau bahkan tekanan dari pihak lain. Dalam dunia yang serba terhubung saat ini, 'saksi-saksi dusta' ini bisa berupa desas-desus di media sosial, fitnah di lingkungan kerja, atau bahkan tuduhan palsu yang dibawa ke ranah hukum. Kesaksian palsu ini seringkali dirancang untuk merusak reputasi, merusak hubungan, dan bahkan menghancurkan kehidupan seseorang.
Frasa "mereka menanyai aku tentang hal-hal yang tidak kuketahui" menunjukkan sebuah kebingungan dan ketidakberdayaan di hadapan tuduhan yang absurd. Orang yang difitnah merasa terpojok karena dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan, bahkan mungkin tidak pernah terpikirkan olehnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terasa asing dan menjebak, membuat korban merasa seperti sedang disudutkan oleh kebohongan yang dibangun secara sistematis. Ini adalah pengalaman yang sangat menyakitkan, karena tidak hanya menyerang karakter, tetapi juga mengganggu kedamaian batin dan menimbulkan rasa tidak adil yang mendalam.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, Mazmur 35:11 menjadi pengingat pentingnya berserah kepada Tuhan. Pemazmur tidak hanya mengeluh, tetapi juga mencari keadilan dari Yang Maha Tinggi. Doa yang tersirat dalam ayat ini adalah doa agar kebenaran terungkap, kesaksian palsu terbongkar, dan keadilan ditegakkan. Ini adalah ajakan untuk tidak putus asa ketika menghadapi fitnah, melainkan mempercayakan perkara kepada Tuhan yang melihat segalanya dengan jelas dan memiliki kuasa untuk memulihkan.
Ayat ini juga mengajak kita untuk berhati-hati dalam perkataan dan tindakan kita, agar kita tidak menjadi bagian dari "saksi-saksi dusta." Penting untuk selalu mencari kebenaran, memastikan fakta sebelum menghakimi, dan berbicara dengan integritas. Di tengah dunia yang sering kali dipenuhi kebohongan, memegang teguh kebenaran dan mencari keadilan dari Tuhan adalah pelabuhan yang aman bagi jiwa kita. Ayat Mazmur 35 11 mengingatkan kita bahwa meskipun manusia bisa berdusta, Tuhan adalah kebenaran yang tak tergoyahkan.