Ayat Mazmur 35:3 ini adalah sebuah seruan yang kuat dan penuh keyakinan kepada Tuhan. Dalam terjemahan lain, ayat ini sering kali berbunyi lebih seperti sebuah doa atau permohonan kepada Tuhan untuk bertindak, bukan perintah langsung kepada Tuhan. Namun, esensinya tetap sama: mencari pertolongan dan perlindungan ilahi di tengah ancaman dan penganiayaan.
Kita dapat membayangkan seorang yang sedang menghadapi berbagai kesulitan, dikepung oleh masalah atau bahkan musuh yang nyata. Di saat seperti itu, naluri pertama manusia adalah melindungi diri. Namun, Mazmur ini mengajak kita untuk mengangkat pandangan lebih tinggi. "Peganglah tombak dan lembing" bukan berarti kita harus berperang dengan kekuatan sendiri, melainkan simbol kesiapan kita untuk menghadapi tantangan, sambil sepenuhnya mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan utama.
Bagian kedua dari ayat ini, "Katakanlah kepada jiwaku: Akulah keselamatanmu!", adalah pengingat yang sangat penting. Seringkali, kekhawatiran dan ketakutan menguasai pikiran dan hati kita, membuat jiwa kita gelisah. Di sinilah kita perlu berbicara kepada diri sendiri, menegaskan kembali kebenaran iman kita: bahwa Tuhan adalah keselamatan kita. Ini adalah tindakan iman aktif, sebuah proklamasi diri yang didasarkan pada janji-janji Tuhan yang tidak pernah gagal.
Dalam konteks kehidupan modern, musuh tidak selalu berbentuk fisik. Musuh bisa berupa kesulitan finansial, penyakit, tekanan pekerjaan, masalah keluarga, atau bahkan pergumulan batin. Saat badai kehidupan menerpa, kita mungkin merasa kecil dan tidak berdaya. Namun, Mazmur 35:3 mengingatkan bahwa kita tidak sendirian. Tuhan hadir untuk memberikan pertolongan.
Ayat ini mengajarkan pentingnya memiliki sikap proaktif dalam menghadapi masalah, sembari berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Ini bukan tentang pasrah tanpa usaha, tetapi tentang mengerahkan segala kemampuan yang kita miliki, sambil keyakinan teguh bahwa kekuatan sejati dan solusi akhir datang dari Tuhan. Memproklamirkan bahwa Tuhan adalah keselamatan kita adalah cara untuk mengusir keraguan dan ketakutan yang mungkin merayap masuk, dan memperkuat iman kita untuk terus melangkah maju.
Kekuatan sejati tidak terletak pada senjata yang kita pegang, melainkan pada keyakinan bahwa Sang Pencipta alam semesta berada di pihak kita. Dengan memegang "tombak dan lembing" sebagai simbol kesiapan dan mengandalkan "Akulah keselamatanmu!" sebagai fondasi iman, kita dapat menghadapi segala tantangan hidup dengan keberanian dan pengharapan yang tak tergoyahkan. Mazmur ini adalah sumber inspirasi dan pengingat abadi bahwa dalam Tuhan, kita menemukan perlindungan dan kemenangan.