Ayat Mazmur 36:12 merupakan sebuah permohonan yang tulus kepada Tuhan, memohon perlindungan dari dua ancaman utama yang dapat menggoyahkan iman dan kedamaian seseorang: kesombongan dan kejahatan.
Makna Kesombongan dalam Ayat
Kaki kesombongan yang disebutkan dalam ayat ini melambangkan pijakan yang tidak kokoh, sebuah arogansi yang membuat seseorang merasa lebih tinggi dari yang lain, bahkan menentang otoritas Tuhan. Kesombongan adalah akar dari banyak dosa dan seringkali membawa kehancuran. Ketika seseorang dipenuhi kesombongan, ia cenderung mengabaikan petunjuk Tuhan, meremehkan sesama, dan pada akhirnya terjerumus pada kesalahan yang fatal. Pemazmur, melalui kata-katanya, menyadari bahaya dari sifat ini dan memohon agar Tuhan mencegahnya dari terjebak dalam perangkap kesombongan yang membinasakan.
Ancaman Orang Fasik
Selanjutnya, pemazmur juga memohon agar tidak dihalau oleh tangan orang fasik. Orang fasik adalah mereka yang hidup tanpa peduli pada hukum Tuhan, yang tindakannya cenderung menyakiti dan merugikan orang lain. Tangan mereka dapat diartikan sebagai tindakan aktif yang membawa penindasan, godaan, atau permusuhan. Permohonan ini menunjukkan kerentanan manusia di tengah dunia yang seringkali dipenuhi dengan godaan dan tekanan dari mereka yang memilih jalan yang salah. Tuhan diharapkan menjadi perisai yang melindungi dari segala bentuk intimidasi dan pengaruh negatif yang datang dari orang-orang yang berhati jahat.
Kasih Setia dan Perlindungan Ilahi
Di balik permohonan ini, tersirat keyakinan mendalam akan kasih setia dan kuasa Tuhan. Pemazmur tidak hanya meminta perlindungan, tetapi juga mengakui bahwa hanya melalui campur tangan ilahi, ia dapat terhindar dari bahaya tersebut. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa dalam perjalanan hidup, kita pasti akan menghadapi tantangan. Akan ada saat-saat di mana kesombongan diri atau pengaruh buruk dari luar mengancam untuk menjatuhkan kita. Namun, dengan berdoa dan senantiasa berserah kepada Tuhan, kita dapat menemukan kekuatan dan perlindungan yang sejati.
Ayat ini mengajarkan kita pentingnya kerendahan hati dan kewaspadaan. Kita perlu terus menerus memeriksa hati kita agar tidak jatuh dalam kesombongan, serta menjaga jarak dari pengaruh-pengaruh yang dapat menjauhkan kita dari jalan Tuhan. Di sisi lain, ayat ini juga memberikan penghiburan bahwa Tuhan adalah pelindung bagi umat-Nya yang berseru kepada-Nya, Ia adalah benteng pertahanan yang kokoh melawan segala bentuk kejahatan.