Mazmur 59:14

Biarlah mereka pulang ke mari seperti anjing, berputar-putar di kota!

Simbol kemuliaan Tuhan yang abadi Ilustrasi abstrak dengan warna-warna cerah dan mengalir yang melambangkan kehadiran Tuhan yang tak pernah padam, diiringi dengan garis-garis geometris yang tegas menandakan kekuatan dan kebenaran-Nya. Kemuliaan Abadi

Ayat Mazmur 59:14 dalam Terjemahan Baru (TB) menyajikan gambaran yang cukup kuat, menggambarkan nasib orang-orang fasik atau musuh yang berulah. Dalam konteks kitab Mazmur, ayat ini sering kali merupakan bagian dari doa Daud saat menghadapi penganiayaan dan ancaman dari musuh-musuhnya. Pernyataan "Biarlah mereka pulang ke mari seperti anjing, berputar-putar di kota!" bukanlah sekadar kutukan, melainkan sebuah permohonan agar keadilan ilahi ditegakkan, dan para penindas itu dikembalikan pada kondisi hina dan tidak berdaya, seperti anjing liar yang berkeliaran tanpa tujuan dan tanpa tempat berlindung yang aman.

Makna "seperti anjing" di sini menekankan kehinaan, ketidakmurnian, dan status rendah. Di zaman kuno, anjing seringkali dianggap sebagai hewan najis dan pengemis. Mereka berkeliaran di jalanan, mencari sisa makanan, dan tidak memiliki penghormatan atau kedudukan dalam masyarakat. Ketika Daud memohon agar musuh-musuhnya menjadi seperti anjing, ia memohon agar kekuatan dan keangkuhan mereka dihancurkan, digantikan oleh kehinaan dan ketidakberdayaan total.

Frasa "berputar-putar di kota" menambahkan elemen kegelisahan dan ketidakpastian. Mereka tidak akan menemukan kedamaian atau tujuan. Kehidupan mereka akan dipenuhi dengan kekacauan, ketakutan, dan kebingungan. Ini adalah permohonan agar pekerjaan jahat mereka tidak membuahkan hasil apa pun selain kebinasaan diri sendiri. Mereka akan terus-menerus dikelilingi oleh konsekuensi dari tindakan mereka, tanpa jalan keluar yang mulia atau solusi yang memuaskan.

Namun, penting untuk melihat ayat ini dalam konteks yang lebih luas dari Kitab Mazmur dan ajaran Alkitab secara keseluruhan. Meskipun ada permohonan untuk keadilan terhadap musuh, fokus utama Kitab Mazmur adalah pada kebaikan, kesetiaan, dan kekuatan Tuhan. Mazmur 59 itu sendiri diakhiri dengan pernyataan harapan yang kuat: "Tetapi aku akan menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku akan bersorak-sorai karena kasih setia-Mu. Karena Engkau telah menjadi pertahananku, tempat pelarianku pada waktu kesesakan." (Mazmur 59:17).

Ini mengingatkan kita bahwa di tengah kekacauan dan kejahatan dunia, kemuliaan dan perlindungan Tuhan tetap teguh. Bagi orang percaya, ayat ini dapat menjadi pengingat bahwa meskipun kejahatan tampak berkuasa untuk sementara waktu, kedaulatan Tuhan tidak akan pernah goyah. Keadilan-Nya pasti akan berlaku, dan pada akhirnya, mereka yang bersandar kepada-Nya akan menemukan kedamaian dan keselamatan. Kemuliaan Tuhan adalah sumber kekuatan dan pengharapan kita yang tak tergoyahkan, bahkan ketika dunia di sekitar kita terasa seperti anjing yang berkeliaran tanpa arah. Kehadiran Tuhan adalah jangkar kita di tengah badai kehidupan.