Ayat Mazmur 77:18 menggambarkan sebuah pemandangan alam yang dahsyat dan mengagumkan. Kata-kata ini bukan sekadar deskripsi cuaca, melainkan sebuah pengakuan akan kekuasaan dan kehadiran Allah yang luar biasa dalam ciptaan-Nya. Ketika guruh menggelegar dari langit, dan kilat menyambar menerangi kegelapan, bumi pun bergetar. Ini adalah momen ketika kekuatan alam berbicara, dan kita diingatkan akan siapa yang memegang kendali atas segalanya.
Dalam konteks kitab Mazmur, seringkali gambaran alam yang dramatis digunakan untuk menggambarkan pengalaman spiritual dan emosional manusia. Pemazmur, dalam hal ini, mungkin sedang merenungkan masa lalu, mencari jawaban atas penderitaan, atau sekadar takjub akan kebesaran Tuhan. Kilat yang menerangi dunia bisa diartikan sebagai pencerahan, solusi yang tiba-tiba datang, atau justru penglihatan akan kebenaran yang selama ini tersembunyi. Sementara itu, bumi yang bergetar dan bergoyang menunjukkan bahwa kekuatan ilahi memiliki dampak yang nyata dan mendalam, bahkan hingga ke fondasi eksistensi.
Kekuatan alam ini seringkali menimbulkan rasa gentar namun juga kekaguman yang mendalam. Suara guruh yang kuat dapat terdengar menakutkan, namun di sisi lain, ia adalah tanda kehidupan, energi, dan kekuatan yang tak terbantahkan. Kilat yang menyambar cepat, menerangi cakrawala dalam sekejap, memberikan kesan kemahatahuan dan kecepatan ilahi. Ketika bumi merespons dengan getaran, itu menandakan bahwa seluruh ciptaan tunduk pada kehendak Penciptanya.
Bagi kita yang membaca dan merenungkan ayat ini di era modern, Mazmur 77:18 tetap relevan. Di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian hidup, ayat ini mengingatkan kita bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari segala masalah kita. Allah yang mengendalikan guruh dan kilat juga memiliki kendali atas situasi kita. Kita diundang untuk mencari perlindungan dan penghiburan dalam hadirat-Nya, sama seperti pemazmur yang mungkin mencari jawaban dan ketenangan di tengah badai kehidupan.
Merangkai visualisasi dari ayat ini, kita dapat membayangkan langit malam yang gelap gulita, tiba-tiba dibelah oleh kilatan cahaya yang membutakan. Suara guruh yang menggelegar bagai raksasa yang sedang murka, membuat tanah bergetar. Namun, di balik keganasan alam tersebut, ada sebuah pesan ilahi yang tersirat: Allah berkuasa penuh, dan dalam kekuasaan-Nya, ada janji dan harapan bagi mereka yang percaya. Refleksi terhadap guruh dan kilat ini mengajak kita untuk memperdalam iman, mempercayakan kekhawatiran kita kepada-Nya, dan senantiasa takjub akan kebesaran-Nya yang tak terbatas.