Mazmur 80:17 merupakan sebuah seruan doa yang dalam dan penuh keyakinan kepada Tuhan. Ayat ini adalah bagian dari mazmur yang ditulis oleh Asaf, seorang pemazmur terkemuka di zaman Raja Daud dan Salomo. Dalam konteks mazmur ini, pemazmur sedang meratapi keadaan bangsa Israel yang sedang mengalami kesukaran dan kehancuran. Mereka merasa ditinggalkan oleh Tuhan dan diperlakukan dengan buruk oleh bangsa-bangsa lain.
Permohonan dalam Mazmur 80:17 ini adalah agar Tuhan memberikan pertolongan dan penguatan. Frasa "Biarlah tangan kanan-Mu menolong dia" merujuk pada tangan kanan Tuhan yang melambangkan kekuatan, otoritas, dan kuasa ilahi. Di Timur Dekat kuno, tangan kanan adalah simbol kekuasaan dan kehormatan. Dengan memohon tangan kanan Tuhan, pemazmur meminta campur tangan Tuhan yang perkasa untuk menyelamatkan dan memulihkan mereka.
Bagian kedua dari ayat ini, "dan anak manusia yang Engkau kuatkan bagi diri-Mu sendiri," memiliki makna yang mendalam. "Anak manusia" dalam konteks ini sering kali diinterpretasikan sebagai gambaran tentang umat pilihan Tuhan, atau secara spesifik merujuk kepada pribadi yang Tuhan pilih dan persiapkan untuk melakukan kehendak-Nya. Ini bisa menjadi gambaran mengenai raja yang diurapi Tuhan atau bahkan merupakan nubuat yang merujuk kepada Kristus sebagai Anak Manusia yang kekal, yang dikuatkan oleh Bapa untuk menebus umat manusia. Tuhanlah yang menguatkan dan mempersiapkan individu atau umat-Nya untuk tujuan-Nya.
Ketika kita merenungkan Mazmur 80:17, kita diingatkan bahwa di tengah segala kesulitan dan kerapuhan hidup, ada sumber kekuatan yang tak terbatas. Tuhan adalah penolong kita yang setia. Dia memiliki kuasa untuk memberikan kekuatan baru, memulihkan keadaan yang hancur, dan mengarahkan kehidupan kita sesuai dengan rencana-Nya yang mulia. Ayat ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersandar kepada Tuhan, mengakui ketergantungan kita kepada-Nya, dan memohon pertolongan serta penguatan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.
Dalam menghadapi tantangan zaman modern yang seringkali kompleks dan melelahkan, Mazmur 80:17 menjadi sumber harapan. Permohonan agar tangan kanan Tuhan menolong kita dapat dimaknai sebagai doa agar Tuhan memberikan hikmat, keberanian, dan kekuatan fisik maupun spiritual untuk menjalani kehidupan sehari-hari, untuk melayani sesama, dan untuk menghadapi segala rintangan. Penguatan yang Tuhan berikan kepada "anak manusia" mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan kita; Tuhan bekerja di dalam dan melalui kita untuk mencapai tujuan-Nya.
Ayat ini adalah pengingat yang indah bahwa kekuatan sejati tidak berasal dari diri kita sendiri, melainkan dari Tuhan. Ia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan kerendahan hati, memohon pertolongan-Nya, dan mempercayakan seluruh hidup kita ke dalam tangan-Nya yang kuat dan penuh kasih.