Ayat Mazmur 82:5 ini menyajikan sebuah gambaran yang kuat tentang kondisi manusia ketika mereka kehilangan pegangan pada kebenaran dan keadilan ilahi. Frasa "Mereka tidak tahu dan tidak mengerti" bukanlah sekadar pernyataan tentang ketidaktahuan biasa, melainkan sebuah ketidakmampuan untuk memahami realitas fundamental yang menopang eksistensi. Ini adalah keadaan buta rohani, di mana mata hati tertutup oleh ketidakpedulian, kesombongan, atau penyembahan berhala.
Dalam ketiadaan pemahaman tentang kebenaran, kehidupan menjadi sebuah pergerakan tanpa arah, "mereka berjalan dalam kegelapan." Kegelapan di sini melambangkan kebingungan moral, ketidakpastian eksistensial, dan ketiadaan cahaya pencerahan ilahi. Orang yang berjalan dalam kegelapan mudah tersandung, jatuh ke dalam dosa, dan menyebabkan kerusakan baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan sekitarnya. Mereka tidak memiliki kompas moral yang dapat membimbing langkah mereka, dan setiap keputusan yang diambil cenderung berakar pada keinginan sesaat atau kepentingan diri.
Dampak dari ketidakpedulian terhadap kebenaran ini sangat luas dan destruktif, sebagaimana diungkapkan dalam klausa terakhir ayat tersebut: "segala dasar bumi goyah." Ini bukan hanya tentang ketidakstabilan fisik bumi, tetapi lebih kepada fondasi tatanan sosial, moral, dan spiritual yang seharusnya menopang peradaban manusia. Ketika penguasa, pemimpin, atau bahkan individu-individu secara kolektif menolak atau mengabaikan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan kasih yang merupakan dasar-dasar kebenaran ilahi, maka seluruh struktur masyarakat akan mulai retak dan bergoyang.
Dasar-dasar keadilan yang seharusnya ditegakkan, fondasi kejujuran yang seharusnya menjadi pedoman, dan pilar-pilar moral yang seharusnya memandu perilaku, semuanya menjadi rapuh. Ketidakadilan merajalela, kebohongan menjadi norma, dan keserakahan menguasai hati. Fenomena ini menciptakan ketidakstabilan yang merambat ke segala aspek kehidupan, mulai dari hubungan antarpribadi, stabilitas ekonomi, hingga kedamaian sosial. Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini juga dapat diinterpretasikan sebagai peringatan bagi umat manusia bahwa hanya dengan berpegang pada kebenaran ilahi, kita dapat membangun fondasi yang kokoh bagi kehidupan pribadi dan masyarakat yang sejahtera serta berkelanjutan.
Memaknai Mazmur 82:5 secara mendalam mengajak kita untuk merefleksikan pentingnya integritas, keadilan, dan pemahaman rohani dalam setiap aspek kehidupan. Tanpa cahaya kebenaran, kita berisiko berjalan dalam kegelapan yang pada akhirnya akan menggoyahkan fondasi realitas kita sendiri.