"Perbuatlah kepada mereka seperti kepada Midian, seperti kepada Sisera, seperti kepada Yabin di lembah Sungai Kison."
Mazmur 83:11 adalah sebuah seruan doa yang kuat, tertanam dalam konteks sejarah dan perjuangan bangsa Israel. Ayat ini muncul dalam Mazmur 83, sebuah mazmur yang menggambarkan persekongkolan bangsa-bangsa di sekitar Israel untuk memusnahkan mereka dari ingatan. Dalam situasi genting ini, pemazmur berdoa memohon intervensi ilahi, meminta agar Allah bertindak atas nama umat-Nya, sebagaimana Ia pernah bertindak di masa lalu.
Permintaan spesifik untuk melakukan seperti yang terjadi pada bangsa Midian, Sisera, dan Yabin di lembah Sungai Kison bukanlah sekadar retorika. Ini merujuk pada peristiwa-peristiwa kemenangan penting dalam sejarah Israel yang dikaitkan langsung dengan campur tangan Allah. Bangsa Midian, bersama dengan bangsa Amalek dan bani Timur, pernah menjadi ancaman besar bagi Israel. Namun, melalui Gideon, Allah memberikan kemenangan yang luar biasa, seringkali dengan cara-cara yang tak terduga dan menunjukkan kuasa-Nya.
Demikian pula, Sisera adalah panglima tentara Kanaan yang dipimpin oleh Raja Yabin dari Hazor. Pasukan Israel, yang dipimpin oleh Hakim Deborah dan Barak, menghadapi musuh yang memiliki banyak kereta perang besi. Dalam pertempuran yang menentukan di dataran Megido dan kemudian di lembah Sungai Kison, Allah mengacaukan pasukan Sisera, menyebabkan kekalahan total dan kematian Sisera sendiri. Kemenangan ini menggarisbawahi bahwa kekuatan manusia tidak berdaya melawan kuasa Allah.
Dalam konteks Mazmur 83:11, pemazmur tidak hanya meminta pembalasan, tetapi lebih kepada penegakan keadilan ilahi dan pembebasan dari penindasan. Seruan ini adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa untuk mengubah keadaan yang tampaknya mustahil. Permohonan ini mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi musuh, baik itu dalam skala pribadi maupun kolektif, kita dapat berseru kepada Allah dengan keyakinan bahwa Ia mendengar dan mampu bertindak.
Ayat ini juga mengajarkan pentingnya mengingat perbuatan-perbuatan Allah di masa lalu. Kemenangan-kemenangan historis menjadi bukti keandalan-Nya dan sumber pengharapan ketika menghadapi tantangan baru. Bagi umat beriman, mengingat bagaimana Allah telah campur tangan dalam sejarah mereka memberikan kekuatan dan keberanian untuk menghadapi masa depan, yakin bahwa Ia tetap menjadi Allah yang sama, yang mampu melakukan hal-hal luar biasa.
Memahami Mazmur 83:11 berarti melihatnya bukan hanya sebagai ekspresi kemarahan, tetapi sebagai doa yang tulus dari hati yang tertindas, mencari keadilan dan perlindungan dari Sang Mahakuasa. Ini adalah pengingat bahwa dalam segala situasi, baik suka maupun duka, kita dapat membawa permohonan kita kepada Allah dan percaya pada rencana-Nya yang sempurna. Kemenangan di masa lalu menjadi janji bagi pembebasan di masa kini dan masa depan.