Nehemia 10:26 - Komitmen Umat Allah

"Dan atas keturunan Harun, para imam itu, dan atas orang-orang Lewi, mereka menyucikan semua persepuluhan dari gandum, anggur dan minyak, kemenyan dan rempah-rempah dari segala hasil bumi, dan persepuluhan yang kedua dari hasil bumi untuk disimpan di rumah Tuhan, dan persepuluhan yang ketiga untuk imam-imam yang melayani di rumah Tuhan."
Ilustrasi komitmen dan pemberian persepuluhan

Ayat Nehemia 10:26 ini merupakan bagian penting dari perjanjian yang dibuat oleh umat Israel setelah kembali dari pembuangan di Babel. Setelah tembok Yerusalem selesai dibangun kembali di bawah kepemimpinan Nehemia, umat berkumpul untuk memperbarui ikrar kesetiaan mereka kepada Tuhan. Perjanjian ini mencakup berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari kepatuhan terhadap hukum Taurat hingga penatalayanan keuangan yang benar.

Fokus utama dari ayat ini adalah pada penetapan dan pendistribusian persepuluhan. Umat sepakat untuk memberikan persepuluhan dari berbagai hasil bumi mereka, seperti gandum, anggur, dan minyak. Lebih spesifik lagi, mereka membedakan dua jenis persepuluhan: yang pertama adalah persepuluhan yang disimpan di rumah Tuhan, yang kemungkinan besar digunakan untuk pemeliharaan Bait Allah dan kebutuhan umum ibadah. Yang kedua adalah "persepuluhan yang kedua" yang juga disimpan di rumah Tuhan, dan yang ketiga adalah persepuluhan yang diperuntukkan bagi para imam yang melayani di sana. Ini menunjukkan adanya sistem penatalayanan yang terstruktur dan komprehensif untuk mendukung keberlangsungan ibadah dan pelayanan rohani.

Komitmen ini bukan sekadar janji kosong, melainkan sebuah pengakuan atas kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu yang mereka miliki. Hasil panen, minyak, dan bahkan rempah-rempah yang mungkin bernilai tinggi, semuanya dianggap sebagai pemberian dari Tuhan yang sebagian harus dikembalikan kepada-Nya. Hal ini mengingatkan kita pada prinsip dasar dalam kekristenan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan kita hanyalah pengelola yang dipercayakan. Persepuluhan di sini berfungsi sebagai bentuk pengabdian, ketaatan, dan ucapan syukur.

Lebih lanjut, ayat ini menyoroti peran penting para imam dan orang Lewi dalam struktur keagamaan Israel. Persepuluhan yang mereka terima memungkinkan para pelayan Tuhan untuk fokus sepenuhnya pada tugas-tugas spiritual mereka tanpa perlu khawatir tentang pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini krusial agar mereka dapat melayani dengan baik, mengajarkan hukum Tuhan, dan memelihara jalannya ibadah. Dukungan finansial yang terorganisir ini adalah fondasi bagi kehidupan rohani umat secara keseluruhan.

Ketaatan terhadap perintah untuk memberikan persepuluhan bukan hanya ritual, tetapi juga merupakan ekspresi ketaatan iman yang mendalam. Ini adalah pengakuan bahwa Allah adalah sumber segala berkat dan bahwa Dia berhak atas bagian dari apa yang telah Dia berikan. Dalam konteks perjanjian Nehemia, ini juga merupakan langkah penting dalam memulihkan tatanan kehidupan rohani dan sosial umat Israel setelah periode kehancuran dan pembuangan. Ayat ini mengajarkan kepada kita nilai komitmen, ketaatan, dan penatalayanan yang bertanggung jawab dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.