"Dan Joel, anak Zikhri, menjadi pengawas mereka, dan Yuda, anak Hasenuah, menjadi yang kedua di kota itu."
Ayat Nehemia 11:9 memberikan kita gambaran singkat namun penting mengenai struktur kepemimpinan dan organisasi kota Yerusalem pasca pembuangan di Babel. Ayat ini merupakan bagian dari daftar panjang nama-nama orang yang kembali dan mendiami kembali kota suci tersebut, sebuah upaya pemulihan yang monumental setelah kehancuran yang dialami.
Fokus pada Nehemia 11:9 menyoroti dua individu spesifik: Joel, anak Zikhri, dan Yuda, anak Hasenuah. Disebutkan bahwa Joel memegang posisi sebagai "pengawas" (bahasa Ibrani: shoqef), yang menyiratkan tanggung jawab atas pengawasan, pemeriksaan, atau bahkan pengelolaan urusan tertentu di Yerusalem. Sementara itu, Yuda, anak Hasenuah, ditunjuk sebagai "yang kedua di kota itu" (bahasa Ibrani: misneh ha'ir). Posisi "yang kedua" ini biasanya merujuk pada wakil atau pejabat penting yang memiliki otoritas besar, sering kali sebagai tangan kanan pemimpin utama.
Kedua jabatan ini menunjukkan adanya pembagian tugas dan hierarki yang jelas dalam pemerintahan kota. Pemulihan Yerusalem bukan hanya masalah fisik membangun kembali tembok dan rumah, tetapi juga melibatkan penataan kembali kehidupan sosial, keagamaan, dan administrasi. Penunjukan pemimpin seperti Joel dan Yuda menandakan bahwa mereka yang kembali memiliki visi untuk membangun kembali sebuah tatanan yang teratur dan berfungsi di Yerusalem.
Nama-nama dalam daftar Nehemia, termasuk Joel dan Yuda, sering kali memiliki makna teologis atau referensi kepada Tuhan. "Joel" dapat diartikan sebagai "Yahweh adalah Allah," sementara "Yuda" berarti "pujian." Konteks ini menambah kedalaman pada pemahaman kita; mereka yang diberi tanggung jawab untuk memimpin dan mengawasi kota ini tampaknya memiliki identitas iman yang kuat yang mendasari pelayanan mereka.
Lebih jauh lagi, ayat ini mengindikasikan bahwa pemulihan Yerusalem melibatkan berbagai suku dan keluarga. Meskipun detail silsilah mereka tidak dijelaskan secara mendalam di ayat ini, penyebutan nama ayah mereka menunjukkan pentingnya garis keturunan dalam struktur sosial Israel saat itu. Ini mencerminkan kontinuitas dan identitas yang berusaha dipertahankan oleh bangsa Israel.
Dalam konteks yang lebih luas, Nehemia 11:9 adalah bukti dari kerja keras dan dedikasi orang-orang yang kembali dari pembuangan. Mereka tidak hanya mendirikan tempat tinggal, tetapi juga secara aktif membangun kembali masyarakat yang berfungsi, dengan struktur kepemimpinan yang jelas, untuk memelihara kehidupan spiritual dan sosial di kota Allah. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kembalinya ke tanah leluhur memerlukan bukan hanya keberanian, tetapi juga perencanaan, organisasi, dan penyerahan diri pada tugas yang diberikan.
Kisah pemulihan Yerusalem, sebagaimana dicatat dalam kitab Nehemia, memberikan pelajaran berharga bagi kita hari ini mengenai pentingnya kepemimpinan yang bertanggung jawab, organisasi yang baik, dan komitmen untuk membangun kembali komunitas, baik dalam skala lokal maupun spiritual, dengan berpegang teguh pada iman.