Ulangan 13:2

"Apabila di tengah-tengahmu bangkit seorang nabi atau seorang pemimpi dari antara kamu, dan ia memberikan kepadamu suatu tanda atau mujizat,

Simbol perlindungan dan bimbingan ilahi

Kutipan dari Kitab Ulangan pasal 13 ayat 2 ini membawa kita pada sebuah peringatan penting sekaligus janji perlindungan ilahi yang terkandung di dalamnya. Ayat ini menyoroti sebuah skenario yang mungkin terjadi dalam kehidupan umat Tuhan: munculnya seseorang yang mengaku sebagai nabi atau pemimpi, bahkan mampu menunjukkan tanda atau mujizat. Dalam konteks kuno, tanda dan mujizat sering kali dianggap sebagai bukti kuat akan otoritas ilahi. Namun, ayat ini memberikan sebuah peringatan yang tajam agar tidak mudah terbuai.

Bagian pertama dari ayat ini, yang menyebutkan "Apabila di tengah-tengahmu bangkit seorang nabi atau seorang pemimpi dari antara kamu, dan ia memberikan kepadamu suatu tanda atau mujizat," adalah pengingat bahwa ujian akan datang. Kehadiran seorang pribadi yang tampak luar biasa, yang mampu melakukan hal-hal yang di luar kebiasaan manusia, tidak secara otomatis menjadikannya sebagai utusan Tuhan yang sesungguhnya. Iblis, musuh utama manusia, juga dikenal mampu melakukan berbagai tanda dan mujizat palsu untuk menipu. Oleh karena itu, umat yang setia harus memiliki kebijaksanaan rohani untuk membedakan.

Lebih lanjut, Ulangan 13:2 sebenarnya adalah awal dari sebuah instruksi yang lebih panjang dalam pasal tersebut. Pasal ini secara keseluruhan membahas tentang bagaimana menghadapi nabi palsu atau orang yang berusaha menyesatkan umat Tuhan untuk menyembah allah lain. Ayat 2 ini secara spesifik memperkenalkan kemungkinan adanya nabi atau pemimpi yang disertai dengan bukti fenomenal. Namun, fokus utama dari peringatan ini adalah agar umat tidak mengikuti ajaran yang menyimpang dari jalan Tuhan, meskipun disajikan dengan cara yang memukau.

Di balik peringatan yang terkandung dalam ayat ini, tersembunyi sebuah janji perlindungan. Mengapa Tuhan memberikan peringatan ini? Karena Dia peduli pada umat-Nya dan ingin melindungi mereka dari kesesatan yang dapat membawa kehancuran kekal. Tuhan tidak ingin umat-Nya tersesat dalam kegelapan, melainkan senantiasa berada dalam terang-Nya. Janji perlindungan ini bukan berarti umat tidak akan pernah dihadapkan pada godaan atau penipuan, melainkan bahwa Tuhan akan senantiasa memberikan hikmat dan kekuatan bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya untuk membedakan mana yang benar dan mana yang sesat.

Dalam konteks kekinian, pesan dari Ulangan 13:2 tetap relevan. Kita hidup di zaman yang dipenuhi dengan berbagai informasi dan pengaruh. Berbagai klaim kebenaran muncul, seringkali dibungkus dengan narasi yang menarik atau bahkan dibuktikan dengan "tanda" yang mungkin sulit dijelaskan secara logika. Penting bagi kita untuk tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan sebagai tolok ukur kebenaran. Kita perlu berdoa memohon hikmat dari Roh Kudus agar mampu menguji segala sesuatu dan berpegang pada apa yang baik. Keteguhan iman dan ketaatan pada ajaran yang benar adalah bentuk perlindungan ilahi yang paling hakiki bagi kita.