Ulangan 31:4

"Dan TUHAN akan berbuat terhadap mereka seperti yang telah Ia perbuat terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, dan terhadap negeri mereka, yang telah dibinasakan-Nya."
Kekuatan dan Kedaulatan Tuhan

Ayat Ulangan 31:4 merupakan pengingat kuat akan kedaulatan dan kekuatan Tuhan yang tidak pernah berubah. Musa, di ambang akhir masa kepemimpinannya, menyampaikan firman Tuhan kepada bangsa Israel. Kata-kata ini bukan sekadar pengumuman, melainkan sebuah janji sekaligus peringatan yang sarat makna, mengacu pada dua peristiwa penting dalam sejarah pembebasan Israel dari perbudakan Mesir: penaklukan atas Sihon dan Og. Kedua raja ini adalah penguasa kuat yang mendiami tanah di seberang Sungai Yordan, dan penolakan mereka untuk memberikan jalan kepada bangsa Israel berujung pada kehancuran total di bawah kuasa Tuhan.

Kutipan ini menekankan bahwa perbuatan Tuhan bersifat konsisten. Ketika Ia telah memutuskan untuk bertindak, baik dalam memberikan anugerah maupun dalam menjatuhkan hukuman, ketetapan-Nya tidak akan bergeser. Ini adalah gambaran tentang karakter ilahi yang tidak dapat digoyahkan. Sama seperti Tuhan membebaskan umat-Nya dari cengkeraman Firaun, Ia juga memiliki kuasa untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya dan memberikan kemenangan kepada umat pilihan-Nya. Peristiwa penaklukan Sihon dan Og menjadi bukti nyata bahwa tidak ada kekuatan manusiawi, sekuat apapun itu, yang mampu menandingi kuasa Sang Pencipta.

Bagi bangsa Israel saat itu, ayat ini berfungsi sebagai peneguhan iman. Mereka sedang berada di gerbang memasuki tanah perjanjian, sebuah tanah yang dihuni oleh bangsa-bangsa lain yang kuat. Ketakutan dan keraguan mungkin saja menyelimuti hati mereka. Namun, firman Tuhan ini menegaskan bahwa Ia akan menyertai mereka dalam peperangan, sama seperti Ia telah melakukannya di masa lalu. Kekuatan yang akan membawa mereka masuk dan menguasai tanah itu bukanlah kekuatan tentara mereka semata, melainkan kekuatan Tuhan yang bekerja melalui mereka. Ini mengajarkan bahwa dalam menghadapi setiap tantangan hidup, baik yang besar maupun yang kecil, sumber kekuatan sejati kita terletak pada Tuhan.

Namun, ayat ini juga memiliki sisi peringatan. Sejarah Sihon dan Og menunjukkan konsekuensi dari penolakan terhadap kehendak Tuhan dan perlawanan terhadap umat-Nya. Tuhan berdaulat atas segala bangsa dan situasi. Perbuatan-Nya terhadap Sihon dan Og bukanlah tindakan sewenang-wenang, melainkan penegakan keadilan ilahi atas kejahatan dan kesombongan.

Dalam konteks Ulangan 31:4, kita diingatkan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang sama di sepanjang masa. Kekuatan-Nya tidak terbatas dan keadilan-Nya berlaku bagi semua. Bagi umat beriman, ini adalah sumber penghiburan dan keyakinan yang mendalam, bahwa dalam segala situasi, Tuhan akan tetap setia pada janji-janji-Nya dan akan memberikan kemenangan bagi mereka yang percaya dan taat kepada-Nya. Sejarah adalah bukti nyata dari kehebatan dan keadilan Tuhan, dan firman-Nya dalam Ulangan 31:4 terus bergema sebagai pengingat akan kuasa-Nya yang tak tergoyahkan.