Ulangan 32:19

TUHAN melihatnya, dan karena geram Ia menampik anak-anak-Nya laki-laki dan perempuan.

Ayat Ulangan 32:19, yang berbunyi "TUHAN melihatnya, dan karena geram Ia menampik anak-anak-Nya laki-laki dan perempuan," merupakan sebuah pernyataan yang kuat dan lugas mengenai murka ilahi. Dalam konteks Kitab Ulangan, bagian ini merupakan bagian dari nyanyian Musa yang ditujukan kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Nyanyian ini berisi peringatan, pengajaran, dan nubuat tentang apa yang akan terjadi jika bangsa itu setia atau tidak setia kepada perjanjian mereka dengan Tuhan.

Kata "melihatnya" dalam ayat ini merujuk pada tindakan Tuhan yang menyaksikan kesetiaan bangsa Israel yang mulai goyah. Mereka telah diberkati dengan melimpah di tanah yang dijanjikan, sebuah tanah yang mengalirkan susu dan madu. Namun, bukannya bersyukur dan tetap taat, mereka mulai berpaling kepada allah lain dan menjauhi hukum Tuhan. Perilaku ini adalah sebuah pengkhianatan yang mendalam terhadap hubungan perjanjian yang telah dibangun. Tuhan, dalam kesucian-Nya, tidak dapat mentolerir penyembahan berhala dan ketidaktaatan yang sistematis.

Ungkapan "karena geram" menunjukkan reaksi emosional Tuhan yang kuat terhadap dosa dan pemberontakan umat-Nya. Penting untuk memahami bahwa "geram" Tuhan berbeda dari kemarahan manusia yang seringkali bersifat emosional, tidak rasional, dan penuh dendam. Kemarahan Tuhan adalah ekspresi kesucian-Nya yang menolak segala bentuk kejahatan dan dosa. Ini adalah reaksi yang adil dan perlu terhadap pelanggaran hukum-Nya yang fundamental. Murka-Nya adalah respons yang pasti terhadap pengabaian terhadap kasih dan pengorbanan yang telah Ia curahkan kepada mereka.

Frasa "Ia menampik anak-anak-Nya laki-laki dan perempuan" menggambarkan konsekuensi dari murka Tuhan. "Menampik" di sini bisa diartikan sebagai menolak, membuang, atau bahkan menghukum. Tuhan, yang telah menganggap Israel sebagai anak-anak-Nya, kini harus mengambil tindakan tegas. Ini bukan berarti Tuhan berhenti mengasihi mereka, melainkan menunjukkan bahwa kasih-Nya yang kudus juga berarti keadilan. Menampik anak-anak-Nya adalah cara untuk mengoreksi, mendisiplin, dan pada akhirnya, jika mereka mau bertobat, memulihkan mereka. Konsekuensi dari penampikan ini bisa berupa kehancuran, pembuangan, atau penderitaan yang hebat, seperti yang kemudian dialami bangsa Israel melalui berbagai peperangan dan masa pembuangan. Ayat ini menjadi pengingat penting bahwa hubungan dengan Tuhan menuntut kesetiaan dan ketaatan yang konsisten, karena Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan adil.