Ulangan 4:44

"Inilah hukum, peraturan dan ketentuan, yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, untuk diajarkan kepadamu, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya."

Firman Tuhan yang tercatat dalam Ulangan 4:44 ini menjadi pengingat penting bagi setiap umat beriman. Ayat ini bukanlah sekadar penutup dari sebuah bagian dalam kitab suci, melainkan sebuah deklarasi yang sarat makna. Ia berbicara tentang pemberian hukum, peraturan, dan ketentuan oleh Tuhan sendiri kepada umat-Nya. Lebih dari itu, ia menggarisbawahi tujuan pemberian ini: agar umat-Nya melakukannya di tanah yang akan mereka duduki. Ini menunjukkan sebuah rencana ilahi yang terstruktur dan penuh kasih, bukan pemberian hukum tanpa arah.

Ulangan 4:44 mengingatkan kita bahwa hidup yang benar adalah hidup yang dipandu oleh firman Tuhan. Hukum, peraturan, dan ketentuan yang diberikan bukanlah beban, melainkan panduan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan diberkati. Ketika Musa menyampaikan firman ini, ia sedang berada di ambang bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Ini adalah momen krusial, di mana penerimaan dan penerapan hukum Tuhan akan menjadi kunci keberhasilan mereka dalam mendiami tanah itu, serta menjaga hubungan mereka dengan Tuhan.

Kebaikan Tuhan tidak pernah berhenti. Sebagaimana Dia memberikan hukum-Nya kepada bangsa Israel, demikian pula Dia terus memberikan tuntunan dan kebenaran-Nya kepada kita saat ini. Ulangan 4:44 mengundang kita untuk merenungkan bagaimana kita merespons pemberian Tuhan ini. Apakah kita melihatnya sebagai sesuatu yang harus dijalankan dengan berat hati, atau sebagai anugerah yang membebaskan dan mengarahkan kita pada tujuan hidup yang sesungguhnya? Kehidupan yang dipenuhi dengan ketaatan pada firman Tuhan adalah kehidupan yang stabil, penuh kedamaian, dan selalu diperbarui oleh kehadiran-Nya.

Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menghidupi firman Tuhan. Kebaikan Tuhan diperbarui setiap pagi, seperti yang dinubuatkan dalam Ratapan 3:23. Firman Tuhan yang kita terima, baik melalui pembacaan Alkitab, khotbah, maupun doa, adalah undangan untuk melakukan apa yang Dia perintahkan. Mari kita sambut firman ini bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi sebagai instruksi hidup yang akan membawa kita pada keberhasilan spiritual dan kedamaian yang sejati. Di tengah dunia yang terus berubah, firman Tuhan tetap teguh dan menjadi jangkar bagi jiwa kita.