"juga Ia membuat tanda-tanda dan keajaiban, besar dan dahsyat, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seluruh keturunannya, dengan tangan yang kuat."
Ayat Ulangan 6:22 bukan sekadar catatan sejarah, melainkan pengingat kuat tentang campur tangan ilahi dalam kehidupan umat-Nya. Ayat ini secara spesifik merujuk pada peristiwa monumental keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Pengalaman ini adalah fondasi penting bagi identitas dan iman Israel, yang terus-menerus diingatkan akan kebesaran dan kasih setia Tuhan melalui tanda-tanda, keajaiban, dan mukjizat-mukjizat yang dahsyat.
Tuhan tidak membiarkan umat-Nya terperangkap dalam penindasan. Dengan tangan yang kuat, Ia menunjukkan kuasa-Nya yang tak tertandingi atas Mesir, Firaun, dan seluruh sistem kekuasaannya. Keduabelas tulah yang menimpa Mesir adalah bukti nyata dari campur tangan ilahi yang dramatis. Mulai dari air Nil yang berubah menjadi darah, datangnya katak, nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar pada ternak, kehitaman kulit, hujan es yang mengerikan, belalang yang melahap segala tanaman, kegelapan yang menyelimuti seluruh negeri, hingga kematian anak sulung Mesir. Setiap tulah dirancang bukan hanya untuk menghukum Mesir, tetapi juga untuk mengajarkan kepada bangsa Israel (dan juga bangsa Mesir) siapa Tuhan yang sebenarnya.
Ulangan 6:22 menekankan "tanda-tanda dan keajaiban" yang besar dan dahsyat. Kata "tanda-tanda" ('otot dalam bahasa Ibrani) menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa ini memiliki makna yang lebih dalam, berfungsi sebagai penunjuk arah kepada Tuhan. Keajaiban (mopetim) menekankan aspek yang luar biasa dan menakjubkan dari tindakan Tuhan. Keduanya, bersama dengan "mukjizat" ('alaah), menggambarkan serangkaian peristiwa yang melampaui hukum alam, yang hanya bisa dijelaskan oleh kekuatan supranatural. Tujuannya adalah untuk memperkuat iman Israel dan untuk menjadi kesaksian bagi generasi-generasi mendatang.
Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah sebuah narasi pembebasan yang paling kuat dalam Perjanjian Lama. Ini bukan sekadar perpindahan geografis, tetapi transformasi dari status budak menjadi umat pilihan Tuhan. Tanda-tanda dan keajaiban yang dilakukan Tuhan di Mesir adalah demonstrasi mutlak dari kedaulatan-Nya atas segala kekuatan bumi, termasuk raja Mesir yang dianggap dewa. Dengan tangan yang kuat, Tuhan menghancurkan kekuatan penindasan dan memimpin umat-Nya menuju kebebasan, menyediakan bagi mereka jalan keluar yang aman melalui Laut Merah.
Generasi yang mengalami langsung mukjizat-mukjizat ini sangat beruntung. Namun, Tuhan juga memastikan bahwa ingatan akan kebaikan-Nya tidak akan pernah pudar. Melalui perintah untuk mengajarkan kisah ini kepada anak-anak mereka, bangsa Israel diingatkan untuk selalu menganggap serius perbuatan Tuhan. Ulangan 6:22 berfungsi sebagai pengingat abadi bahwa Tuhan adalah Allah yang aktif, yang bertindak dalam sejarah untuk membebaskan dan melindungi umat-Nya. Pengalaman ini menjadi dasar bagi seluruh perjanjian dan hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel, membentuk dasar teologis dan historis bagi seluruh keberadaan mereka sebagai bangsa. Ingatlah selalu kebesaran-Nya!