Ulangan 7:18

"Janganlah engkau takut kepada mereka; ingat-ingatlah apa yang telah TUHAN, Allahmu, perbuat kepada Firaun dan seluruh Mesir."

Ilustrasi pemeliharaan Tuhan melalui laut merah

Ayat Ulangan 7:18 mengingatkan bangsa Israel untuk tidak gentar menghadapi musuh-musuh mereka. Pengingat ini sangat relevan saat mereka bersiap memasuki Tanah Perjanjian, sebuah wilayah yang dihuni oleh bangsa-bangsa kuat yang perlu mereka taklukkan. Inti dari nasihat ini terletak pada frasa: "ingat-ingatlah apa yang telah TUHAN, Allahmu, perbuat kepada Firaun dan seluruh Mesir."

Kisah keluarnya bangsa Israel dari perbudakan Mesir adalah salah satu manifestasi terbesar dari kuasa dan kesetiaan Allah. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana Tuhan menghancurkan kekuatan Mesir melalui sepuluh tulah yang dahsyat. Puncaknya adalah ketika Allah membelah Laut Merah, memungkinkan umat-Nya menyeberang dengan selamat di tanah kering, sementara tentara Firaun yang mengejar mereka tenggelam dan musnah di dalam air yang kembali menutup. Pengalaman ini bukan sekadar peristiwa sejarah; itu adalah fondasi kepercayaan bagi mereka.

Mengapa pengingat ini begitu kuat? Karena itu berakar pada pengalaman nyata yang tidak dapat disangkal. Ketika ketakutan mulai merayap, dan penampilan luar musuh tampak mengintimidasi, umat Allah diingatkan bahwa mereka tidak sendirian. Tuhan mereka adalah Tuhan yang sama yang telah menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Kekuatan yang mereka lihat di Mesir adalah bukti konkret dari kasih pemeliharaan-Nya. Dia tidak hanya membebaskan mereka, tetapi Dia juga melindungi dan menuntun mereka melalui padang gurun.

Dalam konteks modern, pesan ini tetap relevan. Kita semua menghadapi tantangan, ketakutan, dan kesulitan dalam hidup kita. Terkadang, masalah tampak begitu besar dan menakutkan, membuat kita merasa kecil dan tidak berdaya. Namun, Ulangan 7:18 mengajak kita untuk menarik napas dalam-dalam dan mengingat kembali perbuatan besar Tuhan dalam hidup kita dan dalam sejarah. Apakah itu melalui penyembuhan ajaib, pembebasan dari situasi sulit, penyediaan kebutuhan, atau sekadar kekuatan untuk bertahan sehari demi sehari, Tuhan selalu bekerja.

Mengingat karya Allah di masa lalu memberikan perspektif yang baru terhadap situasi saat ini. Ia tidak berubah. Kasih dan pemeliharaan-Nya yang Ia tunjukkan kepada Israel di Mesir, adalah bukti dari karakter-Nya yang kekal. Maka, ketika kita dihadapkan pada "Firaun" dan "tentara Mesir" dalam hidup kita – entah itu masalah keuangan, penyakit, hubungan yang retak, atau kesulitan karier – kita dipanggil untuk tidak takut. Sebaliknya, kita diingatkan untuk bersandar pada janji-Nya dan mengingat bahwa Dia adalah Allah yang sama yang sanggup melakukan hal-hal luar biasa.

Fokus pada pemeliharaan Allah, bukan pada kekuatan musuh, adalah kunci untuk bergerak maju dengan keberanian. Tuhan telah membuktikan kesetiaan-Nya berkali-kali. Mengingat hal ini memberdayakan kita untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan, mengetahui bahwa Dia yang telah memulai pekerjaan baik di dalam kita, akan menyelesaikannya sampai pada hari kedatangan Yesus Kristus (Filipi 1:6). Ulangan 7:18 bukan hanya pengingat tentang masa lalu, tetapi juga sumber harapan dan kekuatan untuk masa kini dan masa depan.