"Tetapi TUHAN, Allahmu, akan menyerahkan bangsa-bangsa itu kepadamu, dan akan menimbulkan kekacauan besar terhadap mereka, sampai mereka terpukul kalah."
Ayat Ulangan 7:23 merupakan bagian dari perintah dan janji yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel saat mereka bersiap memasuki Tanah Perjanjian. Ayat ini secara spesifik menegaskan bahwa kemenangan atas bangsa-bangsa yang mendiami Kanaan bukanlah hasil dari kekuatan semata-mata bangsa Israel, melainkan campur tangan langsung dari TUHAN. TUHAN berjanji untuk menyerahkan musuh-musuh mereka ke dalam tangan mereka dan menimbulkan kekacauan besar sehingga mereka akan terpukul kalah. Ini adalah penegasan yang sangat kuat tentang kedaulatan Allah dalam memberikan kemenangan dan keselamatan kepada umat-Nya.
Penting untuk melihat ayat ini dalam konteksnya. Perintah-perintah yang mendahului dan mengikuti ayat ini adalah mengenai ketaatan total kepada TUHAN. Bangsa Israel diperintahkan untuk tidak membuat perjanjian dengan penduduk Kanaan, tidak menyembah dewa-dewa mereka, dan menghancurkan mezbah serta tugu berhala mereka. Kemenangan yang dijanjikan dalam Ulangan 7:23 tidak diberikan secara cuma-cuma, melainkan sebagai berkat atas kepatuhan mereka. Jika mereka taat, TUHAN akan bertindak untuk mereka. Sebaliknya, jika mereka tidak taat, konsekuensinya akan menjadi pukulan telak bagi mereka. Prinsip ini terus berlaku: ketaatan kepada firman Tuhan adalah fondasi penting untuk mengalami berkat-berkat-Nya, termasuk dalam perjuangan hidup.
Meskipun konteks historis Ulangan 7:23 adalah penaklukan Tanah Perjanjian, prinsip di baliknya tetap relevan bagi umat percaya saat ini. "Bangsa-bangsa" yang dijanjikan untuk dikalahkan bisa diartikan sebagai berbagai tantangan, godaan, kesulitan, atau kejahatan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada kehendak Tuhan, kita dapat mengandalkan penyertaan dan kekuatan-Nya untuk mengatasi segala rintangan. Kekacauan besar yang ditimbulkan TUHAN atas musuh-musuh Israel dapat dimaknai sebagai campur tangan ilahi yang mengacaukan rencana-rencana jahat yang mungkin menimpa kita, atau memberikan kita hikmat dan keberanian yang luar biasa untuk menghadapinya.
TUHAN adalah Allah yang setia. Janji-Nya tidak pernah berubah. Ulangan 7:23 mengingatkan kita bahwa kekuatan terbesar datang dari Dia ketika kita berserah dan taat pada pimpinan-Nya. Mengimani janji ini bukan berarti kita pasif, melainkan kita aktif dalam menjalankan kehendak Tuhan, sambil tahu bahwa hasil akhirnya berada dalam kendali-Nya. Kemenangan yang diberikan Tuhan bukan hanya kemenangan sesaat, tetapi kemenangan yang membawa damai sejahtera dan kemajuan rohani yang berkelanjutan. Marilah kita memegang teguh firman ini, menjadikan ketaatan sebagai gaya hidup, dan mempercayakan setiap pertempuran kita kepada TUHAN yang berkuasa atas segalanya.