Ayat Wahyu 11:14 merupakan momen penting dalam narasi kitab Wahyu, yang berbicara tentang transisi dari periode penderitaan menuju kedatangan Kerajaan Allah yang kekal. Pernyataan bahwa "celaka yang kedua telah lewat; sesungguhnya, celaka yang ketiga akan segera datang" menandakan sebuah titik balik krusial dalam peristiwa-peristiwa akhir zaman yang digambarkan. Ini bukanlah sebuah ramalan kehancuran semata, melainkan sebuah penanda bahwa meskipun ada penderitaan dan penghakiman yang menyertainya, puncaknya akan segera tercapai, diikuti oleh restorasi dan kemenangan ilahi.
Konsep "celaka" dalam Wahyu seringkali merujuk pada penghakiman ilahi yang diarahkan kepada mereka yang menentang kehendak Allah. Ketiga celaka yang disebutkan dalam kitab Wahyu (Wahyu 8-11) adalah rangkaian penghakiman yang semakin intens. Celaka pertama dan kedua melibatkan malapetaka alam dan serangan terhadap umat manusia. Ketika celaka kedua berakhir, narator dalam penglihatan merasa cemas karena mengetahui bahwa ancaman yang lebih besar—celaka ketiga—akan segera menyusul.
Namun, makna ayat ini tidak berhenti pada ancaman. Ia adalah penanda bahwa penderitaan yang dialami, seketat apa pun, tidak akan berlangsung selamanya. Kedatangan celaka ketiga juga berarti bahwa penantian akan berakhir. Bagi orang percaya, ini adalah janji bahwa masa penganiayaan dan kesulitan akan memiliki akhir yang definitif. Ini adalah pengingat akan kedaulatan Allah atas sejarah dan rencana-Nya yang mulia untuk mendirikan Kerajaan-Nya yang penuh keadilan dan kedamaian.
Firman Tuhan dalam Wahyu 11:14 mengajarkan kita untuk memiliki pandangan yang teguh pada tujuan akhir. Di tengah badai kehidupan, mungkin kita juga sering merasa seperti menghadapi "celaka" yang silih berganti. Ayat ini mengingatkan bahwa setiap tantangan, setiap ujian, adalah bagian dari proses yang lebih besar. Tuhan memegang kendali, dan meskipun sulit untuk dipahami saat ini, setiap peristiwa mengarah pada penyelesaian rencana-Nya yang sempurna. Kedatangan Kerajaan Allah, yang dilambangkan dengan akhir dari celaka-celaka ini, adalah sumber pengharapan terbesar bagi umat manusia. Ini adalah janji pembebasan, pemulihan, dan pemerintahan Kristus yang adil atas seluruh ciptaan. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam iman, mengetahui bahwa akhir dari segala penderitaan adalah permulaan dari pemerintahan kekal yang penuh berkat.