Wahyu 19:2 - Penghakiman Besar Tiba

"Sebab benar dan adil penghakiman-Nya; Ia telah menghukum pelacur besar itu, yang telah merusak bumi dengan percabulannya, dan Ia telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya yang tertumpah di tangan perempuan itu."
Simbol keadilan ilahi yang teguh

Ayat Wahyu 19:2 merupakan sebuah pernyataan yang kuat dan menggema mengenai kebenaran serta keadilan mutlak dari penghakiman Tuhan. Ayat ini muncul dalam konteks visi kenabian yang menggambarkan peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi di akhir zaman, khususnya terkait dengan penghakiman atas kekuatan jahat yang telah menindas umat Tuhan. Pernyataan "Sebab benar dan adil penghakiman-Nya" menekankan bahwa setiap tindakan Tuhan adalah sempurna dalam kebenaran dan keadilan-Nya. Tidak ada ruang bagi ketidakadilan atau kesalahan dalam keputusan ilahi.

Selanjutnya, ayat ini secara spesifik menyebutkan bahwa penghakiman ini ditujukan kepada "pelacur besar itu". Dalam kitab Wahyu, "pelacur besar" ini adalah simbol dari sistem dunia yang korup, yang telah mencemari dan merusak bumi dengan berbagai bentuk kejahatan, penindasan, dan pemberontakan terhadap Tuhan. Hal ini mencakup segala bentuk penyembahan berhala, keserakahan yang tak terkendali, kekuasaan yang menindas, serta segala macam kebobrokan moral yang telah merajalela. Perempuan ini digambarkan telah "merusak bumi dengan percabulannya", yang bukan hanya merujuk pada dosa moral, tetapi juga pada pengkhianatan terhadap Tuhan dan kesetiaan kepada hal-hal duniawi yang fana.

Fokus kedua dari ayat ini adalah pada pembalasan Tuhan atas darah hamba-hamba-Nya yang tertumpah. Ini adalah pengingat yang menyentuh hati tentang penderitaan dan pengorbanan para martir serta orang-orang setia Tuhan sepanjang sejarah yang telah menjadi korban dari kekejaman sistem yang jahat ini. Tuhan melihat setiap tetes darah yang tertumpah, dan dalam keadilan-Nya yang sempurna, Ia akan memberikan pertanggungjawaban kepada para pelaku kekejaman tersebut. Pembalasan ini bukan didorong oleh dendam semata, melainkan oleh kebutuhan ilahi untuk mengembalikan keseimbangan keadilan dan menyatakan supremasi-Nya atas segala bentuk kejahatan.

Ayat Wahyu 19:2 memberikan penghiburan dan kepastian bagi umat Tuhan. Meskipun dunia mungkin tampak dikuasai oleh kejahatan untuk sementara waktu, dan umat Tuhan mungkin mengalami penganiayaan, firman ini menegaskan bahwa keadilan akan ditegakkan. Penghakiman Tuhan tidak akan gagal. Ia akan memastikan bahwa setiap perbuatan jahat akan diperhitungkan dan bahwa darah orang-orang benar tidak akan sia-sia. Ini adalah janji akan kedaulatan Tuhan yang tak tergoyahkan dan kepastian bahwa pada akhirnya, kebenaran dan keadilan akan menang. Ayat ini menjadi seruan untuk tetap teguh dalam iman, mengetahui bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil dan bahwa pembalasan terakhir adalah milik-Nya.