"Dan kota itu tidak memerlukan matahari atau bulan untuk bersinar padanya, sebab kemuliaan Allah meneranginya, dan Anak Domba adalah lampunya."
Wahyu 21:26 adalah sebuah ayat yang menggambarkan keindahan dan kemuliaan luar biasa dari Yerusalem Baru, kota Allah yang kekal. Penggambaran ini melampaui segala imajinasi manusia tentang sebuah kota yang ideal. Dalam konteks modern kita, kota seringkali bergantung pada sumber cahaya eksternal seperti matahari di siang hari dan lampu-lampu kota di malam hari. Namun, Yerusalem Baru memiliki sumber penerangan yang jauh lebih superior, yaitu kemuliaan Allah itu sendiri.
Ayat ini menegaskan bahwa kota ini tidak membutuhkan matahari atau bulan. Ini bukan berarti kota ini gelap gulita. Sebaliknya, ia diterangi oleh sumber cahaya yang paling murni dan paling agung: kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah seringkali diartikan sebagai manifestasi kehadiran-Nya yang suci, penuh kuasa, dan mempesona. Di Yerusalem Baru, kemuliaan ini tidak hanya hadir, tetapi menjadi sumber cahaya yang menerangi setiap sudut kota, menghilangkan kegelapan apa pun.
Lebih lanjut, ayat ini menambahkan detail yang sangat penting: Anak Domba adalah lampunya. Dalam kitab Wahyu, Anak Domba merujuk pada Yesus Kristus. Kehadiran Kristus di tengah-tengah umat-Nya adalah inti dari kehidupan di Yerusalem Baru. Dia bukan hanya penerang, tetapi sumber kehidupan, kedamaian, dan keselamatan. Dengan Kristus sebagai "lampu" kota, kita dapat memahami bahwa penerangan ini bukan sekadar visual, tetapi juga bersifat spiritual dan moral. Cahaya Kristus menyingkapkan kebenaran, menghapus dosa, dan memberikan kejelasan absolut.
Penting untuk merenungkan implikasi dari ayat ini. Kehadiran cahaya ilahi yang konstan menghilangkan segala ketidaksempurnaan, kesedihan, dan kejahatan yang biasanya membutuhkan "lampu" untuk diatasi. Di kota ini, tidak ada lagi malam, tidak ada lagi kesesatan, tidak ada lagi tempat bagi kegelapan. Semua diterangi oleh terang yang sempurna dari Allah dan Kristus.
Wahyu 21:26 memberikan kita harapan yang mendalam tentang masa depan. Ia melukiskan gambaran surga yang bukan hanya tempat peristirahatan, tetapi sebuah realitas yang penuh dengan kehadiran ilahi yang bersinar terang. Ini adalah janji tentang kesempurnaan, keindahan yang tak terbandingkan, dan kehidupan yang senantiasa diterangi oleh kasih dan kuasa Allah. Menghafal dan merenungkan ayat ini dapat memberikan kekuatan dan penghiburan dalam perjalanan hidup kita, mengingatkan kita akan tujuan akhir yang mulia dan terang yang menanti kita.